4. Penjelasan Kodam IV/Diponegoro
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto menyebut hal itu berawal dari kesalahpahaman. Kejadian itu terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 06.45 WIB. Saat itu, anggota TNI berinisial ES dari Kodim 0733/Kota Semarang merasa pengemudi Toyota Sienta, NH (51) memepet dan menghalangi kendaraannya.
"Menurut oknum anggota ketika dimintai keterangan awal, menyatakan bahwa kendaraan Toyota Sienta tersebut terus menghalanginya saat berada di sepanjang Jl Gajahmada Kota Semarang sampai dengan belok ke kiri menuju Jl MH Thamrin," sebagaimana keterangan tertulis dikutip dari detikJateng, Senin (6/3).
ES kemudian merasa terganggu dan merasa bahwa NH tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan yang lain. ES lalu menghentikan kendaraan di Jalan MH Thamrin dan keluar untuk menegur NH.
"Terjadi cek-cok mulut karena keduanya sama-sama merasa benar, hingga akhirnya membuat oknum anggota ES terprovokasi dan terpancing emosinya, kemudian kembali ke mobilnya untuk mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan baju dinasnya (PDL)," lanjutnya di keterangan tersebut.
5. Berujung Damai
Oknum TNI dari Kodim 0733/Kota Semarang berinisial ES dimediasi dengan pemobil NH (51) usai viral cekcok di Jalan MH Thamrin Semarang. Keduanya pun bersepakat damai.
"Satuan di mana oknum anggota ES berdinas, akan melaksanakan langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum dalam menangani permasalahan yang terjadi secara profesional dan proporsional," terang Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto.
Meski begitu, kedua belah pihak telah dipertemukan dan dilakukan mediasi. Keduanya sepakat untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum.
"Kedua belah pihak telah selesai dimediasi, membicarakan secara kekeluargaan dan saling memaafkan serta melakukan kesepakatan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum," lanjutnya.