bakabar.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) memanfaatkan sebanyak empat unit helikopter untuk dioperasikan guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi setempat.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel hingga Sabtu (22/7) 2023 sore, karhutla di Kalsel telah melahap sebanyak 400 hektare lebih yang menyebar di 13 kabupaten dan kota dengan jumlah titik api sebanyak 3.281.
“Helikopter kita gunakan untuk menjangkau karhutla yang sulit dilalui oleh tim pemadam lapangan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel Pormadi Dharma seperti dilansir Antara, Sabtu (22/7).
Baca Juga: Kapolda Kalsel Bidik Perusahaan yang Sengaja Biarkan Karhutla!
Ia menyebutkan empat unit helikopter memiliki fungsi yang berbeda, dua unit helikopter digunakan berpatroli untuk pengawasan titik api yang muncul khususnya di wilayah prioritas penanganan karhutla pada area Bandara Syamsudin Noor.
Sedangkan dua unit lagi digunakan untuk pemadaman titik api karhutla melalui bom air dari udara di lokasi yang sulit ditempuh petugas pemadaman jalur darat.
Ia mengemukakan wilayah bandara tersebut ditetapkan sebagai ring satu (daerah rawan karhutla), sehingga tim satuan tugas (satgas) memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada guna pencegahan dan penanganan bencana kabut asap akibat karhutla.
Bencana kabut asap tersebut dapat mengganggu aktivitas penerbangan di bandara, yang mengakibatkan terganggunya stabilitas perekonomian di Kalsel.
Baca Juga: BPBD Siapkan Skenario Hujan Buatan Atasi Karhutla di Kalsel
Ia mengatakan dua wilayah di Kalsel menjadi daerah yang mengalami kasus karhutla terluas yakni di Kota Banjarbaru dengan luas telah mencapai 147,73 hektare, kemudian daerah terluas karhutla kedua ada di Kabupaten Tanah Laut mencapai 119,83 hektare.
Menurutnya, wilayah tersebut menjadi permasalahan besar sehingga pihaknya mengusulkan bantuan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pormadi Dharma menambahkan BNPB merespon dengan baik penanganan karhutla di Kalsel dengan mengirimkan sebanyak empat helikopter.
Satgas Karhutla telah membentuk sebanyak lima posko mengelilingi wilayah ring satu Bandara Syamsudin Noor, posko tersebut siaga berjaga dalam 1x24 jam.
BPBD Kalsel mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk memaksimalkan penggunaan helikopter guna mencegah semakin luasnya karhutla.
Baca Juga: Relawan Nekat Menyelam Sungai Demi Padamkan Karhutla di Banjarbaru
Sementara itu, satuan tugas (Satgas) darat pemadaman BPBD Kalsel, Ilham mengatakan seluruh petugas lapangan berjibaku untuk mencegah dan menanggulangi kasus karhutla di Kalsel.
Dia menyebutkan satgas darat berpatroli secara bergantian dan meneruskan informasi titik api sesegera mungkin ke posko induk di provinsi, kemudian diteruskan ke seluruh personel agar segera melakukan pemadaman api.
Pada Sabtu (22/7) kemarin kembali terjadi karhutla sekitar pukul 11.00 WITA di Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Hingga pukul 16.00 WITA titik api masih menyala, sebanyak 30 orang petugas gabungan masih melakukan pemadaman.
“Tim berpatroli setiap hari dan berjaga untuk mengawasi dan memantau titik api,” demikian Ilham.