News

25 Tahun Reformasi, Cak Imin Soroti Persoalan Kemiskinan dan Kualitas Demokrasi

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mneyoroti persoalan kemiskinan yang menyebabkan hak-hak rakyat belum terpenuhi secara nyat

Featured-Image
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Foto: apahabar.com/Dian Finka)

bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyoroti persoalan kemiskinan yang menyebabkan hak-hak rakyat belum terpenuhi secara nyata.

Padahal cita-cita perjuangan reformasi 1998 salah satu mandat yang perlu dituntaskan adalah menyejahterakan kehidupan sosial warga Indonesia. Termasuk di antaranya mengawal cita-cita demokrasi dan reformasi agar tetap konsisten.

"Banyak hal yang masih harus kita perbaiki. Saatnya terus berjuang. Masih banyak kekurangan tetapi patut kita syukuri banyak sekali keberhasilan reformasi yang melahirkan keadaan hari ini," katanya, Minggu (21/5).

Baca Juga: Rajin Kunjungi Para Wapres, Cak Imin Ingin Sowan ke Megawati

Karena itu, bermodal memontum 1998 dapat menjadi spirit perjuangan ke depan agar tetap konsisten, setia kepada cita-cita demokrasi dan reformasi. Ia juga mengucapkan salam hormat kepada seluruh pejuang 1998 dan memberikan semangat dalam rangka momentum peringatan 25 tahun reformasi.

"Terus berjuang tiada henti, tiada lelah. Indonesia jaya, Indonesia makmur, sejahtera," paparnya seperti dilansir Antara.

Salah satu cita-cita besar bangsa Indonesia di antaranya dengan mewujudkan persamaan hak di depan hukum dan perundang-undangan. Selain itu, juga turut menjaga hak asasi manusia (HAM), keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Tak hanya itu, imbuh Cak Imin, demokrasi juga perlu mewujudkan masyarakat yang mulia, bahagia, dan sejahtera. Karena itu, diperlukan sistem yang dapat membentuk persamaan hak bagi yang kaya-miskin dan marginal-atas agar mendapatkan kesempatan yang sama.

Baca Juga: Sowan ke Try Sutrisno, Cak Imin Ngaku Dititipkan Beberapa Pesan

Oleh karena itu, Muhaimin mengingatkan semangat reformasi 1998 diperlukan untuk terus mengawal perjalanan bangsa guna membenahi berbagai persoalan di tengah keberhasilan reformasi yang terus tumbuh dan berkembang dengan positif meski terjadi banyak distorsi.

"Banyak hal yang masih harus kita benahi, orang-orang miskin belum mendapatkan haknya secara nyata, saatnya terus kita berjuang. Masih banyak kekurangan tetapi patut kita syukuri banyak sekali keberhasilan reformasi yang melahirkan keadaan hari ini," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner