Tak Berkategori

10 Jam Perjalanan Darat, Bantuan Korban Banjir dari Barito Utara Tiba di Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam, tak menyurutkan semangat Pemkab Barito Utara…

Featured-Image
Puluhan relawan dari Barito Utara menurunkan barang bantuan di Posko Induk Penanggulangan Banjir Batola, Kamis (22/1). Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam, tak menyurutkan semangat Pemkab Barito Utara (Barut) membantu korban banjir di Barito Kuala.

Menggunakan empat pick up dan tiga truk, serta satu bus yang membawa 60 relawan, bantuan dari Barut tiba di Posko Induk Penanggulangan Banjir Batola, Kamis (22/1), sekitar pukul 22.30 Wita.

Bantuan dari Kalimantan tengah ini berupa sejumlah bahan pokok seperti mi instan dan minyak goreng, termasuk makanan ringan.

Juga ribuan lembar pakaian layak pakai, selimut, popok bayi dan dewasa, susu balita, pembalut wanita, hingga terpal.

Sebelumnya rombongan singgah di Barabai, Hulu Sungai Tengah, untuk memberikan bantuan serupa.

“Kami prihatin dengan perkembangan banjir di Kalimantan Selatan, sehingga memutuskan segera bertindak. Bupati juga mendukung penuh aksi solidaritas ini,” ungkap Zainal Abidin, Sekda Barut yang memimpin rombongan bantuan.

“Namun kami juga minta maaf tidak bisa membantu mendistribusikan bantuan. Relawan yang kami bawa sudah kelelahan, seusai membantu pendistribusian di Barabai,” imbuhnya.

Kendati berbeda provinsi dan dipisahkan jarak ratusan kilometer, bantuan tersebut sudah seperti kepada tetangga dekat.

“Walau tidak banyak, bantuan tersebut juga menjadi bentuk perhatian sebagai sesama warga Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito,” papar Zainal.

“Barut berada di hulu dan Batola di muara, sehingga sudah selayaknya senasib sepenanggungan,” sambungnya.

Bantuan itu tidak menggunakan APBD, melainkan murni swadaya pejabat, ASN, perguruan tinggi, sekolah dan masyarakat umum.

Sementara beberapa jam sebelumnya, sumbangan juga diserahkan Kejaksaan Tinggi Kalsel, di antaranya minyak goreng, ikan kering, kopi, popok bayi, pasta gigi dan telur.

“Bantuan itu berasal dari Kejaksaan Agung, Persatuan Jaksa Indonesia pusat dan daerah, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, termasuk Kejati Kalimantan Tengah,” papar Kajati Kalsel, Rudi Prabowo.

Kejati Kalsel dan Pemkab Barut adalah sekian instansi maupun perorangan yang membantu korban banjir di Bumi Selidah.

Sebelumnya bantuan juga diberikan antara lain dari Yayasan H Maming, Badan Urusan Logistik (Bulog), STIK Polda Kalsel, Mahatama, serta Hipmi dan Gapensi Batola.

Itu belum termasuk organisasi dan perorangan yang langsung memberikan bantuan melalui posko-posko di desa maupun kecamatan.

Sementara jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir mencapai 19.145 atau 13.568 jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi terdata 5.715 jiwa, “Alhamdulillah dan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu Batola, baik instansi vertikal, perseorangan maupun organisasi,” sahut Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor.

“Untuk Pemkab Barut, kami memberikan apresiasi tinggi, terutama kepada Bupati H Nadalsyah. Selain bantuan yang tak sedikit, jarak tempuh menuju Batola juga tidak dekat,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner