bakabar.com, JEPANG – Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan tewas ditembak ketika memberikan pidato kampanye.
Dilansir dari BBC, Jumat (8/7), pelaku merupakan seorang pria berusia 40 tahun.
Ia berhasil diamankan di lokasi kejadian dan kini berada dalam tahanan polisi.
Kepada awak media, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa Abe berada dalam kondisi yang sangat parah.
“Saat ini dokter melakukan semua yang mereka bisa,” kata Kishida yang menahan air mata.
Ia juga mengutuk serangan tersebut.
“Ini biadab dan jahat dan tidak dapat ditoleransi.”
Aparat Jepang mengkonfirmasi bahwa Abe mengalami luka tembak di leher kanannya, dan mengalami pendarahan subkutan di bawah bagian kiri dadanya.
Tidak jelas apakah kedua tembakan mengenainya, atau apakah peluru mengenai lehernya dan meluncur ke tempat lain.
Penyiar nasional NHK mengatakan Abe “sadar dan responsif” ketika dia dibawa ke rumah sakit, mengutip sumber-sumber polisi.
Tapi itu juga mengutip seorang anggota senior partai Abe yang mengatakan situasi pria berusia 67 tahun itu “mengkhawatirkan”. Adik laki-laki Abe mengatakan kepada wartawan bahwa mantan PM menerima transfusi darah.
Mantan gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe sebelumnya mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Abe dalam keadaan henti jantung. Istilah ini sering digunakan sebelum kematian secara resmi dikonfirmasi di Jepang.