bakabar.com, BANJARBARU – Konstelasi politik Banjarbaru benar-benar berubah sepeninggal Nadjmi Adhani.
Terbaru nama Syahriani Syahran ikut mencuat. Eks sekretaris daerah Kota Banjarbaru ini menyatakan diri siap bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Banjarbaru 2020.
“Kalau mau maju iya,” jelasnya dihubungi bakabar.com, Sabtu (15/8).
Menariknya, dari sumber internal partai, nama Syahriani digadang kuat berpasangan dengan Aditya Mufti Ariffin atau Ovie.
“Masih dijajaki, itu (Aditya Mufti Ariffin) salah satu kemungkinannya. Masih penjajakan,” ungkap Syahriani.
Tak salah jika Syahriani melirik Ovie. Jika menengok ke belakang, hasil survei Charta Politika Indonesia pada Maret lalu, mengatakan hanya Ovie yang mampu menandingi elektabilitas Nadjmi Adhani.
Gerindra memiliki enam kursi di DPRD Banjarbaru. Sedangkan, PPP, partai tempat Ovie bernaung memiliki empat kursi.
Gabungan kursi parlemen keduanya lebih dari cukup mengantongi satu tiket di Pilwali Banjarbaru. Sesuai syarat mininal pencalonan atau parliamentary threshold sebesar 20 persen atau 6 kursi di DPRD Banjarbaru.
Syahriani membeberkan alasan memilih maju mencalonkan diri di Pilwali Banjarbaru 2020.
“Ini panggilan hati untuk masyarakat Banjarbaru,” bebernya.
Namun ia akan mengurungkan niat seandainya mendiang Nadjmi Adhani masih hidup. Nadjmi, di mata Syahriani, adalah pemimpin baik.
Partainya telah berkomitmen untuk mengusung calon petahana yang gugur saat berjuang melawan Covid-19, Senin (10/8) dini hari itu.
“Dari dulu sudah ada statment aku (mau maju) artinya kita ingin. Seandainya almarhum tidak meninggal mungkin kita beri kesempatan dia. Karena dia bagus kan, jadi seandainya almarhum lanjut, ya kita tidak mau meneruskan, tidak mendaftar karena kita sudah komitmen bahwa kita mengusung beliau,” terangnya.
Untuk itu, Syahriani berharap dapat diberi amanah melanjutkan dari apa yang telah dilakukan Nadjmi Adhani.
“Karena dia tidak ada, jadi saya terpanggil untuk melanjutkan apa yang telah dilakukannya yang baik baik. Kita pikir ya mudah mudahan kita bisa melanjutkan apa yang dilanjutkan beliau,” pungkasnya.
Malu-Malu
Dikonfirmasi soal ini, Ovie mengisyaratkan diri untuk maju kembali ke kontestasi Pemilu dengan sejumlah alasan.
“Namanya politik itu dinamis, lihat aja pada saatnya nanti. Namanya politik dan waktu juga mepet pasti adalah komunikasi dengan semua partai,” ujar ketua DPD PPP Kalsel ini dihubungi bakabar.com, Sabtu (15/8) malam.
Ovie sempat menyatakan diri maju di Pilwali Banjarbaru. Namun belakangan ia mundur karena alasan kemanusiaan.
Putra Rudy Ariffin, eks Gubernur Kalsel dua periode ini tak mau relawannya bergerilya di tengah pandemi Covid-19.
“Ulun [saya] belum menyatakan maju lo, tapi yang jelas namanya politik itu dinamis dan semua cita-citanya adalah untuk kemajuan Banjarbaru yang kita cintai,” ujar Ovie.
Editor: Fariz Fadhillah