bakabar.com, BANJARMASIN - Isu virus corona sejak satu bulan terakhir berimbas terhadap ketersediaan atau stok masker di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Di Banua – sebutan Kalsel, stok masker bisa dibilang mengalami keterbatasan.
Berdasarkan pantauanbakabar.comdi lapangan, masker di Pasar Cempaka, Banjarmasin sangat susah diperoleh.
Dari beberapa toko yang dijumpai, dominan mengalami kekosongan. Di antaranya seperti Toko Firdaus, Toko Riyadh, dan Toko Erna Jaya.
Bahkan salah seorang Pemilik Toko Erna Jaya, Iberahim mengakui kelangkaan toko terjadi sejak satu bulan lalu.
Distributor masker di Jakarta, kata dia, tak kunjung mengirim pasokan masker ke toko milikinya.
“Biasanya cuma lewat telepon, barang langsung datang. Tapi sekarang rada susah,” ucap Iberahim, Senin (2/3) siang.
Hingga hari ini, sambung dia, harga masker berkisar antara Rp 130 ribu untuk yang merek biasa dan Rp 250 ribu untuk merek Sensi per kotaknya.
“Harga sebelumnya hanya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per kotak,” katanya.
Sejauh ini, ia masih memiliki stok masker sebanyak 2 kotak. Itu pun didapatkan bukan dari distributor resmi, melainkan dari orang yang ingin menjual kembali barang tersebut.
Ia mengakui, jumlah masyarakat yang mencari masker sangat signifikan yakni sekitar 20 orang per hari.
Dengan kondisi tersebut, ia pun kebingungan harus mencari masker kemana lagi.
“Bahkan, setiap kali menelpon distributor, pasti jawabannya habis,” ungkapnya.
Sementara itu,salah seorang pembeli masker, Ibat mengatakan sangat kesusahan mencari masker. Kesana-kemari namun tak kunjung diperoleh.
Dibandingkan hari biasa, ungkap dia, masker sangat mudah didapatkan.
Akan tetapi, setelah satu minggu ke belakang,masker sangat langka.
“Harga juga lumayan naik. Biasanya hanya Rp 25 ribu sampai dengan Rp 50 ribu. Namun, sekarang sudah mencapai Rp 130 ribu,” bebernya.
“Masker ini digunakan untuk keperluan kantor dan keluarga,” pungkasnya.
Baca Juga:Karena Corona, Penjual Masker di Banjarbaru Ketiban Cuan!
Baca Juga:Jangan Salah, Begini Cara Pasang Masker
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif