Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalsel serentak, banyak sosok hebat dengan latar belakang politik kuat, terdorong maju dalam konstelasi yang dihelat tahun ini. Salah satunya H Ahmad Rifani (AR) Iwansyah, bakal calon Wakil Wali Kota di Pilkada Banjarbaru.
Nurul Mufidah, BANJARBARU
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah resmi merekomendasikan pasangan H Aditya Mufti Arifin - AR Iwansyah di Pilkada Kota Banjarbaru 2020.
Sejumlah orang mulai memperbincangkan pasangan penantang petahana ini.
Pasalnya keduanya termasuk wajah baru dalam pertarungan pencalonan kepala daerah.
Meski terbilang baru, namun jejak rekam keduanya di kancah dunia politik ternyata tidak perlu dipertanyakan lagi.
Baca Juga: Direstui PDIP, Ovie-Iwansyah Menanti Dukungan Golkar
Penulis akhirnya mendapat kesempatan bertemu dan berbincang panjang lebar dengan salah satunya, H AR Iwansyah Sabtu (23/2) kemarin.
Usai janjian melalui sambungan telepon, penulis langsung menuju rumah politikus Golkar yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru ini.
Sesampainya dirumah H AR Iwansyah, penulis sempat menunggu beberapa menit. Pasalnya H AR Iwansyah saat itu sedang ada tamu, salah seorang anggota DPRD Provinsi Kalsel.
Tak berselang lama, sang tamu pulang. Giliran penulis bersua dengan H AR Iwansyah, putra Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan Tahun 1980 an, Kolonel Purn HM Ismail Abdullah.
Sambutan hangat dan tatapan ceria diberikan, diberikan kepada penulis.
Memulai cerita tentang dirinya, H AR Iwansyah mengaku sudah lama terjun ke dunia politik.
"Saya didunia politik sudah dari tahun 1987, sampai 2020 sudah sekitar 33 tahun," ujarnya.
Suami dari Hj Nahdatul Nusra ini mengaku terjun kepolitik sejak usia 27 tahun. Dimulai dengan menjadi pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
"Itu angkatan mudanya Golkar, lalu di 1993 terpilih jadi pengurus DPD Golkar Provinsi. Alhamdulillah sampai saat ini dipercaya menjadi ketua di DPD Golkar Banjarbaru, sejak 2014 lalu," terang anak Bupati Tabalong tahun 1979-1984 ini.
Selain itu, masih banyak lagi pengalaman di dunia politik lainnya, hingga membawa H AR Iwansyah terpilih menjadi anggota dewan kota Banjarbaru.
Diakuinya, menjadi Anggota DPRD Banjarbaru selama tiga periode terakhir. Sejak tahun 2009 hingga 2020 ini.
Dirinya juga sempat menjadi Ketua DPRD Kota Banjarbaru dari 2014 hingga 2019. Pada 2019 sampai saat ini ia menjabat Wakil Ketua DPRD Banjarbaru.
Iwansyah adalah anak dari almarhum HM Ismail Abdullah, mantan Bupati Tabalong pada 1979 hingga 1984.
HM Ismail sendiri merupakan Ketua DPRD Kota Banjarmasin dan DPRD Kalsel pada tahun 1970 an, sampai 1990 an, dengan mengabdikan diri di partai Golkar.
Pantas saja, Iwansyah pun mengikuti rekam jejak sang ayah. Ia mengaku tertarik dengan dunia politik sejak kecil.
"Tertarik dipolitik sejak kecil, SMA sudah aktif di OSIS, waktu kuliah aktif di organisasi kampus, kebetulan kami keluarga politikus. Kalau politik itu memang darah dan keturunan. Di rumah sudah diajari oleh orang tua,” jelasnya.
Bahkan istrinya, Nahdhatun Nusrah juga anak seorang politikus.
"Ayah istri saya itu Anggota DPR RI tahun 1981. Juga Ketua PPP Provinsi Kalsel, pada era 1980 an. Jadi keluarga kami ini keluarga politisi," bebernya.
Tapi tidak banyak orang yang tahu, sebelum bergelut di dunia politik, ia sempat menjadi seorang pengusaha.
"Sebelum menjadi anggota DPRD, saya semenjak lulus kuliah sempat menjadi pengusaha sampai awal tahun 2000 an. Pengusaha macam-macam, mulai dari bidang perkebunan sawit, sampai bidang konstruksi," ucap pria yang akrab dengan wartawan ini.
Usai bercerita tentang latar belakang kehidupannya, penulis juga menyempatkan diri menanyakan soal motivasi dirinya mendampingi Aditya Mufti Ariffin.
Diakuinya banyak alasan yang mendorong dirinya maju pada pertarungan Pilkada ini.
"Hal yang memotivasi, salah satunya, saya ingin anak anak muda seperti pak Aditya menjadi pemimpin dan saya berada di samping beliau untuk membimbing. Demi Kota Banjarbaru yang Maju, Agamis dan Sejahtera,” ungkapnya.
Mengapa demikian?
"Saya sadar, saat ini zaman Milenial. Tapi zaman milenial ini tidak bisa juga lepas dari pengaruh zaman orang tua seperti saya ini. Di sinilah poinnya, artinya generasi muda dan generasi tua bersama-sama membangun kota Banjarbaru. Saya yakin, Pak Aditya menjadi pemimpin itu sangat pas dan pantas," jawabnya.
Karena menurutnya, Banjarbaru butuh pemimpin muda namun tidak terlepas dari bimbingan orang tua.
Selain itu, keduanya baik Aditya Mufty Ariffin maupun AR Iwansyah berlatar belakang keluarga Politikus. Aditya sendiri ketua DPW PPP Kalsel, anak dari Gubernur Kalsel dua periode, H Rudy Ariffin.
Ovi, begitu Aditya Mufti Ariffin disapa, bahkan pernah mengantongi 30 ribu lebih suara pada pileg 2009. Serta Aditya juga merupakan anggota DPR RI termuda saat itu, dengan umur 25 tahun.
Dengan semua pengalaman, sepak terjang dan latar belakang itulah, menjadi modal yang cukup, untuk membawa Banjarbaru Maju, Agamis dan Sejahtera (Juara).
“Jargon Banjarbaru Juara ini sebagai niat baik kami, untuk membawa Kota Banjarbaru maju, agamis dan sejahtera,” terangnya.
Jargon Juara itu meliputi di bidang usaha, kesehatan, pendidikan, keagamaan, olahraga, infrastruktur dan kesejahteraan masyarakatnya.
Perbincangan semakin larut, Iwansyah membeberkan langkah awal yang akan dilakukannya jika terpilih.
"Saya dan pak Aditya nanti 3 tahun pertama mau membenahi infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat Banjarbaru seperti drainase," terangnya.
Hal tersebut menjadi prioritas karena itu salah satu pekerjaan rumah (PR) yang tak kunjung selesai.
"Warga Banjarbaru, khususnya yang sering terdampak banjir akan was was jika hari hujan karena takut kebanjiran," ucapnya.
Sehingga ia ingin menyelesaikan permasalahan tersebut agar masyarakat Banjarbaru dapat tidur nyenyak kala hujan deras selama apapun. "Warga Cempaka tidak mikir lagi banjir, mereka bisa tenang," lanjutnya.
Langkah selanjutnya, memastikan tidak ada anak di Banjarbaru yang putus sekolah karena biaya.
"Lalu pendidikan anak sekolah gampang. Tidak ada anak di Banjarbaru yang tidak sekolah karena biaya. Kami tidak akan membuat monumental apa apa, target kita pertama adalah hal dasar yang paling dibutuhkan masyarakat," ungkapnya.
Dan memastikan masyarakat Banjarbaru sejahtera. "Sejahtera tidak melulu kaya, yang penting tidak kekurangan. Saya tidur di kasur, masyarakat pun tidur dikasur. Jika ada masyarakat yang kekurangan laporkan ke saya" tegas Iwan.
Selain mengungkap langkah 3 tahun awal yang ditargetkannya, ia juga menyoroti fasilitas olah raga di Banjarbaru yang belum mumpuni.
"Olah raga, kita sekarang punya apa sih di Banjarbaru? Punya stadion? Tidak. Pertandingan bola dimana? Di Banjar atau di Martapura. Nanti kalau kami diamanahi, maka akan ada stadion di Banjarbaru," janjinya.
Ia menjelaskan tentang keinginannya untuk memberikan fasilitas olah raga yang dapat dibanggakan masyarakat Banjarbaru.
"Saya ingin kita punya fasilitas olah raga khusus, misal lapangan voli ada, basket ada, bela diri ada, kolam renang ada, tidak campur jadi satu di Gor. Itu untuk pemuda pemudi Banjarbaru. Masyarakat banyak yang bilang ke saya ingin punya lapangan tenis indoor, karena kita tidak punya," ungkapnya.
Sesekali menyeruput teh di depannya, sebelum kembali bercerita.
Dikatakannya, dengan diusung dua partai besar yakni PPP dan PDI Perjuangan, ia semakin optimis memenangkan perhelatan akbar Pilkada tahun ini.
Bukan rahasia umum lagi, jika pasangan penantang petahana ini telah mengantongi restu berupa SK dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dan pada Rabu (19/2) lalu pasangan ini juga berhasil mengambil kepercayaan partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Pertama sekali, saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga pada PDIP dan PPP yang telah merekomendasikan kami sebagai calon wali dan wawali Banjarbaru," ujar Iwan penuh Syukur tergambar diwajahnya.
"Ini tanggung jawab yang luar biasa bagi kami saya dan pak Aditya, dan kami bertekad untuk bisa memenangkan pilkada ini, sangat optimis apalagi sudah didukung partai partai besar, luar biasa," lanjutnya.
Selain kedua partai besar tersebut, ia berkeyakinan mendapat dukungan dari partainya sendiri yakni Golkar.
"Dengan didukung dua partai besar yang sudah malang melintang di Indonesia, saya berharap Golkar pun akan ikut mendukung. Saya yakin bisa memenangkan itu. Karena dari zaman orde baru 3 partai ini bersama sampai sekarang. Mudah mudahan ada partai lain yang mendukung kami," harapnya.
Dukungan PDIP beberapa hari lalu diakuinya sebagai penambah semangat dirinya dan Aditya.
Pasalnya selain PDIP partai yang besar, juga dikenal memiliki semangat juang tinggi dan loyalitas hingga memenangkan pemilu 2 periode.
Sehingga amanah PDIP yang diterimanya akan sangat dijaga.
"Kemarin mendengarkan apa yang disarankan bu Mega. Dan ini penghargaan yang luar biasa bagi saya dan pak Aditya karena bagaimana pun saya hormat dan PDIP, mereka pemenang pemilu. Percaya dengan kami itu sudah luar biasa, dan kami berharap Golkar juga percaya dengan kami," pungkasnya.
Demikian sekelumit kisah dan harapan dari sosok calon Wakil Walikota Banjarbaru, H AR Iwansyah 2020.
Baca Juga: Ovie-Iwan Lamar Partai Ketujuh, Ketua DPD PAN: Kami Belum Menentukan Sikap
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin