Tak Berkategori

Menyimak Rapat Haul Guru Sekumpul, Perlu Sinergitas Seluruh Pihak dan Bebas Kepentingan Politik

apahabar.com, MARTAPURA – Posko Induk Sekumpul menggelar rapat persiapan haul Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang…

Featured-Image
Rapat persiapan haul Guru Sekumpul 2020 di Halaman Mushalla Ar Raudah Sekumpul, Jumat (20/12) malam. Foto-apahabar.com/Munita Sari

bakabar.com, MARTAPURA - Posko Induk Sekumpul menggelar rapat persiapan haul Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang akrab disapa Guru Sekumpul 2020 di Halaman Mushalla Ar Raudah Sekumpul.

Dari pantauan bakabar.com, selain dihadiri Bupati Banjar KH Khalilurrahman, pada pertemuan ini juga diikuti perwakilan seluruh jajaran SKPD Banjar itu mengemuka banyak hal.

“Malam ini pian (Anda) selaku warga Sekumpul kemukakan saja. Apa yang di tahun lalu menjadi kekurangannya, sehingga kita bisa mencari pemecahan dan jalan keluar malam ini,” ucap Bupati Khalil membuka sambutannya.

Setiap tahun, jamaah yang datang dalam peringatan haul Guru Sekumpul memang diketahui terus meningkat. Tidak hanya dari kawasan Kalimantan Selatan saja, bahkan hingga mancanegara.

Bupati bahkan memperkirakan hingga jutaan orang yang akan datang ke kota Intan Martapura. “Tentu saja kita sebagai tuan rumah harus maksimal memberikan jamuan kepada para tamu,” kata dia.

Sekretaris Daerah Banjar Mokhammad Hilman yang duduk di sampingnya turut menambahkan, haul Guru Sekumpul yang akan digelar dua kali. Untuk umum ini tentunya mengharapkan kerjasama banyak pihak. Pemerintah, ujarnya, perlu dukungan seluruh jajaran pemerintah Kabupaten/Kota se Kalsel, termasuk masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa sendiri untuk melakukannya, kami akan berkoordinasi melalui fasilitasi Pemprov Kalsel,” ungkapnya.

Terkait pelaksanaan kelancaran haul, baik menjelang persiapan maupun saat acara usai. Pertemuan ini juga menjadi wadah bagi Bupati dalam memastikan kesiapan para jajarannya.

Beberapa perwakilan dinas terkait turut mengemukakan saran dan solusi mereka dalam menghadapi haul Akbar ini, diantaranya adalah Polres Banjar, Dandim 1006 Martapura, PLN, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Perwakilan RSUD Ratu Zalecha, hingga Camat dan Lurah se Martapura.

Pihak kepolisian dan aparat TNI akan turut memastikan keamanan acara, Dandim 1006 Martapura bahkan memberikan dukungan dengan menurunkan sekitar 200 personil mereka.

Mengingat pelaksanaan dilaksanakan pada malam hari, PLN Martapura juga melakukan persiapan selama haul ini. Tahun ini, PLN Martapura memiliki daya berlebih, sehingga pihaknya memastikan kelancaran pasokan listrik akan terjaga dan mencukupi selama berlangsungnya acara.

Di tengah penyampaian, Imam Mushalla Ar Raudhah Sekumpul KH Sa’duddin Salman selaku pemimpin rapat mengimbau agar pelaksanaan haul tahun ini bebas dari kepentingan politik.

Kesbangpol pun mencoba menyampaikan solusi dengan melakukan penataan ulang spanduk atau umbul-umbul calon kepala daerah dan memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan haul Guru Sekumpul untuk dijadikan kepentingan pribadi. Bupati Khalil turut menengahi agar permasalahan ini juga akan dikoordinasikan kepada panitia pengawas.

“Kita akan berkoordinasi, mana yang boleh dan tidak. Agar tidak ada yang mengambil momen di orang banyak ini,” sahut Bupati

Penyampaian persiapan haul kemudian dilanjutkan oleh Dinkes Banjar. Dalam haul nanti, Dinkes akan melibatkan ribuan petugas, menyediakan 112 posko yang tersebar di sekitar wilayah Sekumpul, 65 buah ambulan, 5 buah perahu karet mengingat pada pelaksanaan tahun evakuasi jemaah yang sakit juga dilakukan lewat jalur air.

Perwakilan Dinkes juga meminta agar adanya perluasan dermaga. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan sampel makanan. Serta memastikan pihak rumah sakit baik RSUD Ratu Zalecha maupun swasta agar menyiapkan satu buah kamar untuk bersiaga saat ada pasien dalam kondisi gawat darurat.

Dilanjutkan dengan penyampaian DLH Banjar. Pengelolaan sampah menjadi atensi dalam setiap pelaksanaan yang melibatkan banyak masyarakat. Tahun lalu, pihaknya cukup kewalahan menangani permasalahan ini. Karena itu, DLH Banjar juga akan berkoordinasi bersama DLH Banjarmasin dan Banjarbaru, serta mengimbau masyarakat untuk ikut bergotong royong.

“Sampah satu malam acara haul itu sama dengan sampah yang dikumpulkan di 9 kecamatan,” ungkap Perwakilan DLH Banjar.

Salah satu penanganan yang akan pihaknya lakukan adalah membagi wilayah pembersihan dalam tiga area, yaitu titik pusat kawasan sekumpul, di luar Sekumpul, hingga kawasan Jalan A Yani.

“Kita akan bentuk relawan kebersigan begitu area mulai kosong. Kami juga akan menempatkan kontainer sehingga mudah mengangkut ke TPA Regional,” jelas perwakilan DLH Banjar

Sementara dari BPBD Banjar, akan menyediakan 120 tandon air bersih yang akan disebar di seluruh dapur umum. BPBD juga memasang lampu light tower yang ditempatkan di Tanjung Rema dan mengarah ke kawasan sekumpul untuk penerangan. Tak hanya itu, pihaknya juga akan menyiapkan perahu karet dan lipat untuk evakuasi jemaah.

Untuk mengurai kemacetan, Dishub Banjar telah merilis informasi mengenai jalur alternatif yang dapat dilewati oleh jemaah di luar Martapura. Ke depan, pihaknya juga akan merilis informasi mengenai titik posko kesehatan serta lahan parkir. Menambahkan informasi ini, Imam Sa’duddin memperingatkan kepada jemaah yang nantinya melalui jalur yang sepi agar menyiapkan alat transportasi sebaik mungkin.

“Ada beberapa jalur yang cukup sepi, jadi kami informasikan kepada masyarakat untuk menyiapkan BBM dan sebagainya. Kami harap juga ada informasi yang dipasang di Bandara yang baru,” beber dia

Tak hanya penyampaian persiapan haul dan saran, dalam pertemuan ini kritik juga disampaikan kepada pihak Rumah Sakit yang tidak memberikan izin parkir bagi jemaah haul. Menjawab kritikan ini, perwakilan rumah sakit yang hadir saat itu menerangkan hal ini tidak dapat pihaknya toleransi sebab dikhawatirkan akan mengganggu pelayanan rumah sakit. Ini juga sesuai dengan UU 44 tahun 2009 yang menjelaskan instansi rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas.

“Memang tidak kita buka secara umum karena kondisi pasien dan mengganggu pelayanan,” terangnya mengakhiri.

Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner