Tak Berkategori

Monolog “Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati” Dipentaskan di Tanah Bumbu

apahabar.com, BATULICIN – Teater Monolog berjudul “Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati” dipentaskan di hadapan para pelajar,…

Featured-Image
Teater Monolog berjudul “Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati” digelar di aula SMAN 1 Simpang Empat, Kamis (14/11). Foto-apahabar.com/Puja Mandela

bakabar.com, BATULICIN – Teater Monolog berjudul “Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati” dipentaskan di hadapan para pelajar, guru, dan pegiat seni di Kabupaten Tanah Bumbu.

Kegiatan yang digelar di aula SMAN 1 Simpang Empat, Kamis (14/11), digelar atas kerjasama Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia se-Kabupaten Tanah Bumbu, Majelis Hahahihi dan Sanggar Seni Sirang Bastari dari Kabupaten Tapin.

Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati karya sastrawan Prancis Victor Hugo yang diadaptasi menjadi teater monolog diperankan oleh Noor Saadah dari SMKN 1 Rantau.

Bertindak sebagai sutradara adalah MS. Arif. Musiknya ditangani oleh M. Rifki Ramadana. Sementara Ahmad Ali Badali menangani tata artistiknya.

Monolog tersebut bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang memprotes ketidakadilan hukum dan perjuangannya lolos dari hukuman mati.

Sang sutradara MS Arif, mengatakan tujuan monolog adalah untuk menyampaikan pesan. Karenanya, dalam setiap karya yang ia tampilkan, ia lebih suka menonjolkan karakter tokoh daripada setting tempatnya.

“Lebih baik menonjolkan karakter orangnya,” kata tokoh muda teater asal Rantau.

MS Arif banyak bercerita tentang pergelaran yang ia lakukan bersama Sanggar Seni Sirang Bastari. Ia juga menjelaskan banyak hal tentang bagaimana monolog bekerja, proses kreatifnya, dan aturan-aturan yang mengiringinya.

Koordinator pelaksana kegiatan, Arif Rahman, menilai acara penyutradaraan dan pementasan monolog sangat diperlukan oleh para pelajar, termasuk para guru di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Kita masih minim referensi soal monolog. Apalagi monolog sering di lombakan pada FLS2N,” sebut guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Karang Bintang, sembari berharap kegiatan yang digelar dapat memberikan manfaat bagi peserta yang hadir.

Selain menampilkan pertunjukan dan diskusi tentang monolog, kegiatan juga diramaikan dengan pembacaan puisi dari sejumlah penyair Tanah Bumbu seperti Iway Baron dan Rendy Vukalus.

img

Foto bersama guru dan pegiat seni usai pertunjukan monolog. Foto-Istimewa

Baca Juga: Rilis Single "Rimba Membara", Band Indie Banjarmasin Kritik Pelaku Pembakar Hutan

Baca Juga: Alasan GIGI Rilis Album dalam Format Kaset Pita

Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner