bakabar.com, BANJARMASIN - Indonesia sebagai negara tropis tidak asing dengan cuaca panas.
Namun, menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan, dr. M. Rudiansyah, suhu panas berlebih patut diwaspadai sebagai gejala heat stroke atau sengatan panas.
"Ancaman heat stroke atau sengatan panas berbahaya dan memengaruhi kesehatan kita," ujar Rudi saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (29/10) sore
Gejala seseorang terkena heat stroke yaitu mengalami panas tubuh hingga 40 derajat celcius.
Selanjutnya, jantung berdebar, nafas cepat hingga hilang keseimbangan. Terparah, mengalami pingsan atau kejang-kejang.
"Apabila mengalaminya maka bawa ke tempat yang lebih dingin. Berikan cairan yang cukup, kalau perlu selimuti dengan kain basah untuk menurunkan panasnya," pesan Owner Klinik Spesialis Rafisa Dahlia ini.
Selain Heat Stroke, panas matahari berlebih juga dapat mengakibatkan seseorang mudah mengalami dehidrasi. Gejala dehidrasi ucap Rudi dapat dilihat dari kondisi tubuh seseorang.
"Mulai dari haus ekstrem, mulut dan kulit kering, mata cekung, detak jantung dan nafas cepat hingga tekanan darah rendah. Selain itu sedikit atau tidak ada air kencing, serta urin berwarna gelap," papar dia.
Gejala dehidrasi juga memengaruhi emosi seseorang, sehingga membuat mereka mudah marah atau kebingungan.
Selanjutnya, dampak dari panas
matahari yang berlebih dapat mengakibatkan seseorang mengalami kanker kulit.
Untuk mencegahnya secara dini, dia menyarankan agar masyarakat rutin mengoleskan krim tabir surya ketika beraktivitas sehari-hari.
"Perhatikan tabir surya yang baik, banyak dijual di pasaran yaitu yang banyak mengandung karotenoid atau vitamin A atau Retinol dan semacamnya. Di mana akan membantu mencegah terjadinya kerusakan kulit," ungkapnya.
Terakhir, kata Rudi, pola hidup sehat pun wajib diterapkan oleh setiap orang. Menjaga kesehatan dimulai dari hal kecil seperti mencuci tangan menggunakan sabun, makan makanan yang bergizi dan seimbang dan minum air yang cukup.
"Jangan lupa bawa alat pelindung diri seperti payung dan masker. Juga selalu siap sedia obat-obatan pribadi, serta istirahat yang cukup," tutupnya.
Baca Juga: Kecanduan Makan Plastik Sejak Usia 7 Tahun, Robert: Warna Biru Paling Lezat
Baca Juga: Bolehkah Minum Isotonik Saat Cuaca Panas Ekstrem?
Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah