bakabar.com, JAKARTA – Polisi disebutkan sudah menangkap pelaku pelemparan batu ke rumah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Jumat dini hari.
Pelaku AS (38) diamankan Jumat siang di kediamannya, Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran.
“Anak saya tadi kooperatif,” ujar Umi Jahroh (66), keluarga terduga pelaku, dikutip bakabar.com dari Detik.
Anaknya, kata dia, dibawa belasan anggota polisi pukul 14.00 WIB. Belum ada keterangan resmi dari polisi sejauh ini.
AS, kata Umi, tidak mengenal atau punya hubungan dengan Menteri Susi. Namun anehnya anaknya itu begitu membenci sang menteri.
“Dia ngakunya suka ada yang bisikin, kayaknya memang ada jin yang ganggu,” ujar Umi.
Umi berharap polisi memperlakukan anaknya dengan baik. “Ya mudah-mudahan bisa diobati,” katanya.
AS disebutkan kerap melontarkan makian dan ancaman terhadap Menteri Susi melalui akun Facebook-nya yang diberi nama “Diandra Samudra”.
Tak hanya terhadap Menteri Susi, AS juga mengancam presiden Jokowi dan Bupati Pangandaran.
Sebelumnya, serakan kaca memenuhi halaman kediaman Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti di Jalan Merdeka, Pangandaran, Jumat (2/8) dini hari.
Kaca pos satpam PT ASI Pudjiastuti Aviation Pangandaran yang juga kediaman sang menteri dilempari batu oleh orang tak dikenal.
Dilansir Kompas.com, pos tersebut telah dipasangi garis polisi. Salah seorang petugas keamanan PT ASI Pudjiastuti Aviation, Hendrawan, mengatakan perusakan terjadi pada pukul 00.50 WIB.
Saat itu, dia sedang berada di ruang resepsionis perusahaan. Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari arah depan.
"Saya lagi ngecas handphone di ruang resepsionis. Kebetulan ruang pos satpam (yang dirusak) sedang diperbaiki," kata Hendrawan, Jumat siang.
Lantas dia dan rekannya bergegas untuk mengecek asal sumber suara. Ternyata suara pecahan kaca tersebut berasal dari pos satpam. Dia berusaha mencari pelaku ke jalan raya di depan kediaman Susi.
Baca Juga: Lagi, Rumah Menteri Susi Dilempari Batu
Baca Juga: Selain Taburan Bunga, Barbel Juga Hiasi Makam Agung Hercules
Editor: Fariz Fadhillah