Tak Berkategori

Seleksi Masuk Darul Musthofa Sudah Dibuka, Simak Persyaratannya

apahabar.com, BANJARMASIN – Seleksi bagi para santri yang ingin melanjutkan studi ke Darul Musthofa, Tarim, Yaman,…

Featured-Image
Darul Musthofa yang diasuh Habib Umar bin Hafidz di Tarim, hadramaut, Yaman. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Seleksi bagi para santri yang ingin melanjutkan studi ke Darul Musthofa, Tarim, Yaman, sudah dibuka. Berikut persyaratannya.

Diungkapkan Ustaz Abdurrahman, bagi yang menginginkan belajar di Darul Musthofa bisa mengikuti seleksi yang digelar pihak Ma'had yang diasuh Habib Umar bin Hafidz tersebut.

"Pendaftaran seleksi untuk melanjutkan studi ke Darul Musthofa Tarim sudah dibuka," kata Ustaz Abdurrahman.

Ustaz Abdurrahman kemudian membeberkan persyaratan seleksi tersebut. Pihak Darul Musthofa telah memutuskan bagi pelajar dari Indonesia yang berkeinginan belajar ke Darul Musthofa, wajib mengikuti program Dauroh dan seleksi yang akan diadakan di Ma'had Darul Musthofa Solo, Jawa Tengah. Ma'had tersebut ditunjuk sebagai cabang resmi Darul Mustofa Tarim di Indonesia.

Untuk waktu pendaftaran dimulai dari tanggal 25 April-13 Juni 2019 M. Peserta paling akhir harus sampai di tempat Dauroh tanggal 17 Juni 2019 M. Sedangkan ujian seleksi Dauroh digelar pada tanggal 18-19 Juni 2019 M.

Pelaksanaan Dauroh dimulai tanggal 23 Juni-23 Juli 2019 M dengan biaya Rp1,5 Juta. Biaya tersebut sudah termasuk konsumsi, kitab, dan perlengkapan tidur selama Dauroh digelar.

img

img

Untuk persyaratan peserta Dauroh; Lelaki beragama Islam. Berusia minimal 18 tahun. Sehat jasmani dan rohani dengan menunjukkan surat keterangan bebas HIV, Narkoba, Hepatitis A, B, C ketika sampai di lokasi Dauroh.

Bersedia mengikuti tata tertib selama program Dauroh. Mendapat izin dari orangtua atau wali. Berakhlak baik dan memiliki semangat dan tekad yang untuk mempelajari ilmu agama. Membayar biaya pelaksanaan program Dauroh. Membawa paspor asli yang masih berlaku, minimal 6 bulan, yakni terhitung dari bulan oktober 2019.

Bagi peserta yang lulus seleksi akan diberangkatkan ke Tarim, Yaman, pada akhir bulan Muharram 1441 H.

Adapun ketentuan dan tata tertib selama kegiatan Dauroh di antaranya; program Dauroh ini khususkan bagi pelajar yang ingin mengikuti manhaj dirosah syariyah di darul Musthofa (Selain program Tahfidzul Quran di Darul Madinah).

Pihak Darul Musthofa akan mengirimkan perwakilan dari tarim yaman untuk menjalankan proses Dauroh dan seleksi pelajar dibantu oleh Dewan Asatidzah (dewan guru) yang ditunjuk oleh pihak Darul Musthofa.

Setiap pelajar yang datang untuk mengikuti program Dauroh terlebih dahulu akan menjalani seleksi masuk Dauroh untuk mengetahui kemampuan bahasa Arab dan dasar-dasar pengetahuan Islam.

Program Dauroh sekaligus seleksi berlangsung selama 30 hari. Tata tertib dan kegiatan Dauroh serta proses ujian, baik segi amaliyah dan tulisan sepenuhnya dilakukan oleh pihak Darul Musthofa Tarim.

Proses seleksi pelajar dimulai pada saat program Dauroh berlangsung (dari sudut akhlak dan ketaatan dan menjalankan tata tertib termasuk ikhtibar syafawi yang berkenaan dengan pelajaran) sampai akhir Dauroh.

Ujian akhir berupa tulisan akan diadakan pada akhir program Dauroh.

Hanya pelajar yang memenuhi persyaratan yang akan diterima melanjutkan pelajaran di Darul Musthofa, Tarim.

Marhalah (tingkatan kelas) di Darul Musthofa bagi pelajar yang lulus akan ditentukan setelah kedatangannya di Tarim melalui ikhtibar tahdid al Mustawa.

Peserta yang lulus program Dauroh akan dipilih 30 pelajar dengan nilai tertinggi untuk berangkat pada akhir bulan muharram 1441 H. Selebihnya akan berangkat jika ada kekosongan tempat di Darul Musthofa Tarim pada bulan Jumadil Awwal dan Awal Syawal1441 H.

Panitia Dauroh dan Seleksi bisa dihubungi di nomor 0887755074952/085327332088 atas nama Sayyid Ali Muhammad Al Jufri, 082132097717 atas nama Ustaz Abdur Ro'uf Sirajuddin, 085229400200 atas nama Ustaz Muhaimin Mudrik, dan di 081257378175 atas nama Ustaz Hilman Abd Rozak.

Baca Juga: Berziarah ke Marabahan, Napak Tilas Kunjungan Abah Guru "Mengambil" Tarekat

Baca Juga: Cerita Yulida dari London; Beratnya Puasa di Negeri Orang, Kangen Suasana Ramadan di Banua

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner