bakabar.com, JAKARTA – Dua tambang batu bara di Kalimantan masuk 10 besar dunia. Pertama tambang batu bara di Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, tersebut sudah lebih dikenal dengan nama Tambang Sangatta.
Kedua, di posisi tepat di atas Tambang Sangatta tersebutlah Tambang Konsesi Batu Bara Tabalong milik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui PT Adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, yang masih satu saudara sesama bursa efek dari BUMI.
Dilansir CNBC Indonesia, saat ini, tambang yang dimilikiPT Bumi Resources Tbk (BUMI)melalui PT Kaltim Prima Coal (KPC) itu sudah dikenal sebagai tambang batu bara terbesar di Kalimantan. Meskipun demikian, apakah Tambang Sangatta merupakan tambang terbesar di dunia? Berikut penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia.
Ternyata, dari sisi produksi, meskipun bukan nomor satu, benar adanya bahwa Tambang Sangatta merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di dunia.
Situs www.sourcewatch.org menunjukkan tambang Sangatta memiliki produksi terbesar keempat terbesar di dunia, yaitu 45,5 juta ton per tahun, berdasarkan data 2013.
Posisi Sangatta berada di bawah dua tambang dari Amerika Serikat dan satu tambang lain asal Indonesia.
Di daftar tersebut, tambang dengan produksi terbesar dunia adalah Tambang North Antelope Rochelle di Cekungan Sungai Powder (Powder River Basin) di antara Montana-Wyoming milik Peabody Powder River Mining Llc (Peabody Energy).
Tambang tersebut memiliki produksi 107 juta ton per tahun, berdasarkan data 2014.
Pada posisi selanjutnya diisi oleh Tambang Black Thunder di Campbell County, Wyoming, milik Arch Coal dengan produksi 91,8 juta ton per tahun, berdasarkan data per 2014.
Setelah Tambang Konsesi Batu Bara Tabalong dan Sangatta barulah muncul negara lain, yaitu Tambang Huolinhe di China, Tambang Bogatyr di Kazakhstan, Tambang BeÅchatów di Polandia, Tambang Hambach di Jerman, Tambang Garzweiler di Jerman, dan Tambang Daliuta-Huojitu di China.
Meskipun dua tambang Indonesia berada di puncak daftar tambang batu bara dengan produksi terbesar dunia, tetapi sayangnya Indonesia bukanlah negara dengan produksi terbesar.
Produksi terbesar masih dipegang China, India, Amerika Serikat, dan Australia. Di posisi kelima barulah muncul nama Indonesia.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Menerjang, Aktivis Lingkungan Soroti Tambang Batu Bara
Baca Juga:Pernyataan BPP Prabowo Soal Tambang Meratus
Baca Juga: Izin Usaha Kaltim Masih Dominan Sektor Pertambangan
Baca Juga: Kalsel Ingin Lepas dari Ketergantungan Batu Bara
Editor: Aprianoor