Tak Berkategori

Valuasi Rp 135 Triliun, Go-Jek Nyaris Decacorn

apahabar.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan berbasis aplikasi transportasi, Go-Jek disebut-sebut telah mengumpulkan dana segar mencapai US$ 920…

Featured-Image
Ilustrasi Kantor Go-Jek. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA– Perusahaan rintisan berbasis aplikasi transportasi, Go-Jek disebut-sebut telah mengumpulkan dana segar mencapai US$ 920 juta atau sekitar Rp13 triliun (kurs Rp14.000 per US$). Angka ini diperoleh dari putaran pertama atas pendanaan seri F yang baru dilakukan.

Baca Juga:Beras Lokal Dilirik Negara Tetangga

Dilansir dari Techcrunch dan dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (6/3/2019) angka tersebut diyakini lebih kecil dibandingkan dengan dana yangdiperoleh Go-Jek yang diprediksi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun. Go-Jek disebut-sebut sedang melirik pendanaan hingga US$ 2 miliar tahun ini atau sama dengan Rp28 triliun.

Adapun investor yang berpartisipasi dalam putaran pertama ini antara lain Google, JD.com, Tencent, Mitsubishi Corporation hingga Provident Capital. Dari beberapa investor itu saja, Go-Jek diperkirakan raup dana segar mencapai US$ 9,5 miliar atau mencapai Rp 135 triliun.

Dengan valuasi ini, Go-Jek setahap lagi menjadi decacornpertama dari Indonesia dan kemungkinan kedua di Asia Tenggara setelah Grab yang juga rivalnya. Decacorn adalah perusahaan startupyang memiliki valuasi minimal US$ 10 miliar atau 10 kali lipat dari batas bawa unicorn.

Dengan dana segar tersebut, Go-Jek juga memiliki banyak daftar “belanjaan” untuk memaksimalkan pendanaan tersebut. Selain akan terus melakukan gebrakan baru di Vietnam, Singapura dan Thailand, Go-Jek juga dikabarkan sedang melirik pasar baru di Filipina. Caranya adalah membeli start up lokal berbasis keuangan yaitu Coins.ph.

Saat ini, bisnis Go-Jek meliputi layanan transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran yang melibatkan banyak transaksi keuangan.

Ini merupakan cetak biru bagi Go-Jek untuk bisa masuk ke pasar yang baru dan terus mengembangkan perusahaan.

Di Vietnam, melalui layanan Go-Viet, Go-Jek menawarkan layanan makanan serta transportasi motor. Sementara itu di Thailand yang menawarkan layanan sepeda motor, Go-Jek memilih layanan mobil di Singapura.

Masif nya upaya Go-Jek dalam mengembangkan perusahaan membuat Go-Jek sudah tersebar di lebih dari 204 kota dan melibatkan dua juta pengemudi. Go-Jek juga melibatkan sekitar 400 ribu pedagang dalam mendorong layanannya. Sebagian besar dari angka tersebut berada di Indonesia, di mana Go-Jek berasal.

Go-Jek mengklaim memiliki 130 juta unduhan meskipun hanya berada di tiga pasar. Adapun transaksi tahunan Gojek disebut mencapai US$ 2 miliar pada tahun lalu. Meski sudah melakukan upaya sedemikian rupa dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan, Go-Jek disebut belum mampu menyaingi Grab yang telah melaju terlebih dahulu sebagai decacorn.

Makin meranggas dengan berbagai inovasi dan layanan, Grab nyatanya masih menjadi start up teratas saat ini setelah berhasil merangkul Uber dan telah beroperasi di delapan negara.

Baca Juga:Bulog Jual Daging Beku, Pedagang Pasar Antasari Protes

Saat ini Grab sudah diunduh sebanyak 130 juta kali melalui ponsel penggunanya. Grab juga sudah mengumpulkan dana segar setidaknya US$ 1 miliar tahun lalu. Angka itu akan terus bertambah seiring makin agresifnya perusahaan Anthony Tan dalam melirik investor baru.

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner