bakabar.com, BANJARMASIN – Siapa sangka peristiwa kebakaran di Kelayan Luar, Banjarmasin Tengah begitu dahsyat, Selasa (19/3) pagi. Sampai-sampai korban akibat kebakaran yang menghanguskan 23 rumah warga tersebut tak sempat menyelamatkan benda berharga.
Pagi itu, terdengar raungan sirine barisan pemadam kebakaran yang mengarah ke Gang Sedarhana RT 2, Kelurahan Kelayan Luar, Banjarmasin Tengah. Di sana, jeritan minta tolong dan “Api…api..” terdengar riuh lantaran ‘si jago merah’ mengamuk.
Baca Juga:Cerita Korban Kebakaran Hebat di Kelayan Luar, Tercengang Lihat Api
Menyalin data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, terdapat 133 jiwa dari 35 KK kehilangan tempat tinggal. Mereka berasal dari tiga RT, yakni RT 02, 03, dan 06. Rinciannya, terbanyak di RT 02, sisanya 9 jiwa dari RT 05, dan sisanya RT 06.
Ketua RukunTetanga (RT) 02 Arul Ilmi (48) bercerita, api berasal dari sebuah rumah warganya. Awalnya kata Arul, listrik rumah salah satu warganya tersebut tiba-tiba mati karena ada masalah arus pendek.
Akibanya saklar KWh otomatasi mati. Mungkin sudah biasa seperti itu, sang pemilik rumah kembali menghidupkan saklar tersebut. Tanpa curiga akan ada konsleting listrik susulan yang menimbulkan api.
“Di kira enggak terjadi apa-apa. Habis saklar Kwh dihidupkan pemilik rumah kembali nyuci baju,” kata Arul, Selasa (19/3).
Lantaran konsleting itu, mulanya menimbulkan percikan api kecil. Namun karena terdapat bahan mudah terbakar, jadi lah api yang lebih besar. Warga pun panik mulai bergegas menjauhi lokasi.
Api mulai berkobar begitu cepat dengan asap hitam mengepul ke udara. Relawan BPK yang sudah berada di tempat kejadian tidak bisa langsung mengarahkan air ke arah kobaran api.
Sebab, kata Arul Ilmi, di dekat situ, salah satu jaringan listrik PLN terlihat percikan arus listrik bertegangan tinggi.
Tidak mau ambil resiko, para pengendali ‘si jago merah’ menahan beberapa saat semprotan air. Sementara, api terus berkobar makin jadi.
Setelah sempat tertunda, lalu di rasa aman, barulah semprotan air kembali diarahkan. Dengan harapan api tidak makin membesar. Usaha itu belum sepenuhnya berhasil, hingga beberapa waktu kemudian api berhasil dipadamkan.
Salah satu rumah yang terbakar adalah milik Arul sendiri. Tidak ada harta yang dapat dia selamatkan, termasuk dua motor dan seluruh isi rumah.
“Jangan kan surat-surat seperti buku nikah, ijazah, ngambil dompet yang ada di dalam kantong celana saja tidak sempat,” katanya.
Sejak sore hingga malam, bantuan dari relawan di Banjarmasin mulai berdatangan. Ada yang menymbang pakaian bekas dan juga makanan untuk para korban. Sementara para koban juga sebagian mengungsi ke tempat sanak keluarga dan tetatang sekitar.
Pihak pemerintah pun sudah turun tangan menangani masalah ini. “Tadi sudah ada koordinasi dari Dinas Sosial untuk penyediaan dapur umum,” sebut Arul.
Terlihat juga pos bantuan dari para relawan sudah mulai didirikan untuk sementara. Tidak hanya itu, dapur umum pun sudah tersedia.
Baca Juga:Api di Kelayan, Ratusan Jiwa Terpaksa Mengungsi
Terpantau hingga Selasa (19/3) malam pukul 22.00 wita, polisi mulai memasang garis polisi di tempat kejadian. Warga pun dihimbau untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Ahmad Zainal Muttaqin