Tak Berkategori

Tiket Garuda Turun, Asita Kalsel: Bak Simalakama

apahabar.com, BANJARMASIN – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Kalimantan Selatan (Asita Kalsel) menilai  penurunan harga tiket…

Featured-Image
Bandara Syamsudin Noor . Foto-rri

bakabar.com, BANJARMASIN – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Kalimantan Selatan (Asita Kalsel) menilai penurunan harga tiket Garuda takkan berdampak banyak pada usaha mereka.

“Tiket Garuda turun 20 persen, tidak menjanjikan juga. Kalau harganya mau turun, jual satu juta,” ujar Siti Aisyah Sekretaris DPD Asita Kalsel ditemui usai dialog yang digelar Apindo Kalsel, Kamis (14/2) siang.

Dengan menggunakan jasa maskapai plat merah itu, minimal dirinya harus merogoh kocek sebesar Rp1,5 juta sekali terbang. Jika Garuda benar-benar menurunkan harga, kata dia minimal sama atau di bawah dengan harga penerbangan lain.

“Kalau harganya masih di angka satu juta, ya sama saja masih mahal,” sambungnya.

Aisyah menyebut, harga paling murah yang ditetapkan maskapai pelat merah itu sebelumnya, berada di kisaran Rp800 ribu, sedangkan Lion Air Rp 500 ribu.

Dia menyimpulkan 20 persen tiket garuda turun tidak berpengaruh banyak pada masyarakat maupun bisnis usaha mereka.

Hanya, kenaikan harga tiket sejak akhir tahun lalu menurutnya berdampak serius terhadap industri pariwisata di daerah, terutama pengusaha yang bergerak di bidang jasa perjalanan. Bahkan, sudah ada pengusaha biro perjalanan yang hampir gulung tikar.

Anggotanya, kata dia, ada yang terpaksa tak melanjutkan kontrak sewa toko karena kenaikan harga tiket pesawat dan penetapan bagasi berbayar.

“Tidak sampai gulung tikar sih, tapi ada beberapa memutus kontrak sewa ruko dan sekarang berjualan di Hp (online) saja,” kata dia.

Karenanya, hal ini juga menjadi salah satu penyebab meruginya para pengusaha travel perjalanan. Kebijakan bagasi berbayar dirasa sangat merugikan penumpang yang bepergian.

Aisyah mengatakan, persentasi anggotanya yang hampir gulung tikar memang tidak banyak. Namun dengan ketetapan yang baru ini oleh maskapai tidak menutup kemungkinan akan makin memperparah bisnis travel.

“Waktu murah saja sepi, apa lagi saat mahal. Yang penting bagi kami adalah tetap semangat,” sambungnya.

Dari hasil pantauan bakabar.com di web resmi traveloka.com tiket pesawat dijual dengan harga bervariatif.

Misalnya penerbangan pukul 12.10 untuk Banjarmasin-Surabaya pada 16 februari 2019, tiket pesawat Lion air dijual seharga Rp 957.000/tiket. Waktu tempuhnya 1 jam 10 menit.

Sedangkan maskapai Citilink untuk penerbangan yang sama dengan jam yang berbeda dijual berkisar Rp 1.182.500/tiket.

Reporter: Rizal Khalqi

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner