bakabar.com, BANJARMASIN – Tim relawan bersama keluarga Sakur, pria pemanjat tower Base Transceiver Station (BTS) di Jalan Tembus Mantuil Kelurahan Kelayan Selatan berharap-harap cemas. Pasalnya, hingga pukul 23.30 Wita, warga Anjir tersebut masih bertahan di atas ketinggian 42 meter.
Usaha Tim relawan bersama kepolisian sempat membuahkan hasil. Sakur yang diduga stres itu mulai luluh setelah mendengar teriakan tiga anaknya melalui pengeras suara.
Ketiga anaknya tak henti memanggil nama Sakur. Mereka juga meminta agar Sakur turun. "Bah abah turun abah. Ini ulun abah. Lekasi turun," panggil sang anak dalam Bahasa Banjar.
Baca Juga:Sakur Masih Berada di Puncak Tower
Berhasil, secara perlahan ia mulai menuruni anak tangga tower BTS telepon seluler itu. Ketika berada di ketinggian 2 meter, ia berhenti seraya menanyakan dimana istrinya.
"Mana mama kalian? Mana istriku," ujar Sakur berkali-kali kepada anaknya.
Tim relawan bahkan sempat memberi Sakur sebungkus nasi yang langsung dimakan habis olehnya dari ketinggian 2 meter itu.
Jam menunjukkan pukul 18.40, Sakur yang sempat melunak, melanjutkan menuruni anak tangga tower satu persatu. Saat tim relawan siapa menyambut Sakur, tiba-tiba terdengar teriakan warga dari luar pagar
"Borgol saja dia, borgol pak polisi," ujar warga yang usil.
Tak pelak, setelah mendengar teriakan warga, Sakur kembali naik lagi ke atas tower hingga kini. Ia enggan turun sebelum sang istri datang ke lokasi.
"Warga usil banar, sudah kita berupaya dari siang agar Sakur ini turun. Eh, malah dibikin rusak suasananya," keluh Anggota Relawan Rescue Banjarmasin, Jerry Nata kepada Wartawan bakabar.com.
Tidak hanya keluarga dan Relawan yang berharap cemas menunggu Sakur turun. Puluhan awak media pun terlihat menyemut di sekitar tower.
"Saya sudah dari sore ada di sini nunggu si sakur turun biar cepat selesai menulis beritanya," ucap salah satu wartawan bernama Hafid di lokasi.
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Aprianoor