bakabar.com, MEDAN – Nasabah perbankan lebih merasa optimistis di tahun politik 2019 sehingga pemerintah diharapkan terus mengeluarkan kebijakan positif.
Dilansir dari Antara, Chief Executive Officer Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan nasabah mengaku masih cukup optimistis pada perekonomian 2019, meski ada tahun politik yakni pemilu serentak.
“Keputusan finansial dan berinvestasi tahun ini dipengaruhi nuansa politik, mengingat adanya pemilu yang segera berlangsung, tetapi pebisnis merasa lebih optimistis,” katanya di Medan, Sumatera Utara, Senin (26/2/2019),
Baca Juga:Terlalu Lama Direndam, Pengusaha: Jual Karet atau Air?
Dia mengatakan hal itu pada Seminar Keuangan Tahunan Wealth on Wealth (WoW) yang digelar Standard Chartered-Bank Indonesia untuk nasabah prioritas.
Seminar yang dihadiri ratusan nasabah prioritas Bank Standard Chartered itu mengangkat topik “Indonesia 2019: Unlocking Opportunities amid Global Uncertainties”.
Topik itu menunjukkan optimisme Bank Standard Chartered terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara lain di dunia.
Menurut Rino, keoptimisan pebisnis antara lain disebabkan perkembangan perekonomian global dan khususnya nasional yang trennya membaik.
“Dengan keoptimisan pebisnis, maka perbankan juga optimistis kinerja bank tahun 2019 membaik juga,” katanya.
Penghimpunanan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit perbankan diprediksi lebih baik dari 2018.
Managing Director & Head, Wealth Management Standard Chartered , Bambang Simarno menyebutkan sejalan dengan keoptimisan nasabah dan pebisnis, manajemen yakin jumlah nasabah prioritas bank itu akan bertumbuh.
“Diperkirakan akan ada pertambahan 15-20 persen dari 20.000-an nasabah prioritas yang ada saat ini,” katanya.
Chief Economist Standard Chartered Aldian Taloputra menyebutkan, keoptimisan memang mengacu pada pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, di tengah masih terpuruknya ekonomi global.
Dia memprediksi pada 2019 ekonomi nasional bisa tumbuh 5,1-5,3 persen dengan angka inflasi 3,8 persen.
Aldian menyebutkan pertumbuhan ekonomi nasional antara lain didorong konsumsi yang meningkat dan termasuk dampak positif proyek infrastruktur yang sudah banyak rampung.
Baca Juga:Apa Kabar Proyek Bandara Baru Syamsudin Noor?
Editor: Aprianoor