Tak Berkategori

Madrasah Musyawarah Mufakat Bakal Dapat Prioritas

apahabar.com, BANJARMASIN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kota Banjarmasin berjanji segera memprioritaskan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)…

Featured-Image
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat di Kelurahan Kampung Gadang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto-apahabar.com/Muhammad Robbi

bakabar.com, BANJARMASIN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kota Banjarmasin berjanji segera memprioritaskan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2019.

“Kita berjanji akan memprioritaskan MIS Musyawarah Mufakat di DIPA,” ucap Kepala Kemenag Banjarmasin Muhammad Rofi’i kepada awak media, Jumat (23/2).

Pihaknya akan menyampaikan perihal tersebut kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan (Kanwil Kemenag Kalsel), untuk selanjutnya diteruskan kepada Kemenag Republik Indonesia (RI).

“Kita berusaha akan memperjuangkan MIS Musyawarah Mufakat, tapi tetap berdasarkan persetujuan Kanwil dan Kemenag RI,” katanya.

Kendati demikian, MIS Musyawarah Mufakat harus memenuhi 11 syarat dalam pencairan DIPA.

Misalnya, sertifikat tanah, Rancangan Anggaran Belanja (RAB), foto lahan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), sertifikat tanah yayasan, rekomendasi dari kantor Kemenag Banjarmasin, dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).

“Selanjutnya penyerahan proposal ke Kanwil Kemenag Kalsel dan mengisi di aplikasi sistem informasi sarana dan prasarana (Simsarpras),” jelasnya.

Memang pada 2009, kata Rofi’i, Kemenag Banjarmasin pernah memberikan bantuan dana rehabilitasi bangunan.

Namun, setelah 10 tahun silam, pihak madrasah tak kunjung mengajukan proposal. “Memang setelah itu MIS Musyawarah Mufakat tak tersentuh,” ujarnya.

Tak ada mengajukan proposal ke kantor Kemenag kota Banjarmasin, isu beredar kata Rofi’i, MIS Musyawarah Mufakat sempat mengajukan ke Pertamina, namun tak juga mendapatkan bantuan.

“Kalau mendapat bantuan dari Biro Kesra kota Banjarmasin sebanyak empat juta memang benar,” ujarnya.

Dari 50 proposal di 2018 yang direkomendasikan oleh Kantor Kemenag kota Banjarmasin dan Kanwil Kemenag Kalsel hanya 5 proposal yang disetujui oleh Kemenag RI untuk mendapatkan DIPA.

“Kemenag kota Banjarmasin sejumlah 1 Sekolah dan Kanwil Kemenag Kalsel 4 sekolah,” tutupnya.

Saat media ini menyambangi MIS yang berada di Kelurahan Kampung Gadang, Banjarmasin Tengah itu, tampak jelas sejumlah lubang menganga.

Tak sedikit, siswa terperosok. Lebih-lebih, ketika air meninggi. Bahkan, sampai menutup permukaan lantai.

Bangunan sekolah itu terhimpit di antara rumah dan kuburan muslim. Meski demikian, kata Kepala MIS Musyawarah Mufakat Sirrajudin, pihak sekolah enggan menyerah. Mereka bertekad terus eksis. Walau, pendanaan kian seret.

Bangunan tua sejak 1987 silam itu tampak reot. Dinding berbahan kalsiboard itu penuh dengan coretan. Begitu pula juga plafonnya. Sebagian material menggantung, pertanda akan lepas. Bahkan, sudah ada yang menganga.

Hidup segan mati tak mau. Peribahasa yang pas untuk menjelaskan kondisi MIS itu.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner