bakabar.com, BANJARMASIN – Polisi menemukan sejumlah tanda kekerasan pada jasad bayi yang ditemukan di Kabupaten Banjar. Usai diautopsi, polisi meyakini jasad bayi malang tersebut merupakan korban pembunuhan.
Kepada bakabar.com, Paur Posdik Bidokkes Polda Kalsel Ipda Supriadi Noor mengungkapkan, autopsi rampung dilakukan dokter pemeriksa, yakni dr Mursad Abdi dari forensik RS Ulin Banjarmasin dengan didampingi anggota Bidokkes Polda Kalsel, Senin (4/2).
"Kematian pada korban disebabkan kekerasan yang diakibatkan adanya trauma benda tumpul pada organ vital sehingga menyebabkan perdarahan atau resapan pada organ vital korban," terangnya.
Usai pemeriksaan, tim dokter menemukan sejumlah tanda pembusukan. Jenazah bayi diperkirakan berusia 10 bulan, dengan lingkar kepala 38 centimeter, lingkar dada 41 centimeter dan panjang tubuh 51 centimeter.
Baca Juga:Geger, Bayi 'Langkar' Ditemukan Tak Bernyawa di Sungkai
Hasil pemeriksaan dalam, terdapat adanya pembusukan pada daerah dada dan perut, kemudian tim dokter melakukan pengambilan tulang antisipasi guna pemeriksaan DNA korban. Dokter memperkirakan korban meninggal dunia sekitar 48 jam sebelum diautopsi.
"Pada bayi tersebut tidak ditemukan adanya perawatan medis saat dilahirkan," tutur Supriadi usai autopsi.
Hasil autopsi, kata dia, akan menjadi pegangan bagi polisi dalam melanjutkan penyelidikan terhadap dugaan pembunuhan terhadap mayat bayi malang tersebut.
Untuk diketahui, autopsi dan pengambilan sampel DNA bayi berdasarkan permintaan Polsek Simpang Empat lewat Surat Kapolsek Simpang Empat Nomor B/02/II /2019/ Reskrim 03 Februari 2019.
Autopsi sendiri berjalan kurang lebih empat jam lebih mulai pukul 20.00 wita sampai jam 00.30 wita, Minggu 3 Februari 2019 kemarin. Proses otopsi digelar diinstalasi kedokteran kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Ulin Banjarmasin.
Sebagai pengingat, sebelumnya seorang warga Desa Sungkai RT 03 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar berinisial J pada sabtu (2/2) siang saat memarkir sepeda motor di samping rumahnya menghirup bau tidak sedap.
Setelah dicari asal bau busuk itu, pria yang kesehariannya sebagai petani tersebut melihat sebuah kardus yang dikerumuni lalat. Saat dibuka ternyata di dalam kardus itu berisi orok bayi laki-laki tak bernyawa.
Atas temuan tersebut, ia bersama dengan tetangganya melaporkan ke Polsek Simpang Empat.
Kemudian jazad bayi malang itu dibawa ke RS Ulin Banjarmasin untuk kepentingan autopsi guna mengungkap kematian korban.
Baca Juga:Berumur 1 Hari, Bayi Malang Itu Dipastikan Laki-laki
Reporter: Eddy andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah