Tak Berkategori

Dialog Apindo Kalsel, Empat Maskapai Absen

apahabar.com, BANJARMASIN – Empat maskapai penerbangan absen dalam dialog yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)…

Featured-Image
Ilustrasi Bandara Pesawat Syamsudin Noor Banjarmasin. Foto-radarbanjarmasin

bakabar.com, BANJARMASIN – Empat maskapai penerbangan absen dalam dialog yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Selatan di Hotel Aria Barito, Kamis (14/2). Mereka adalah Garuda, Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya air.

Tajuk yang diusung dalam dialog tersebut adalah penerbangan mahal dan dampaknya terhadap dunia usaha di Kalimantan Selatan. Apindo menyayangkan tak hadirnya empat maskapai tersebut.

Baca Juga:Bulan Depan Layani Rute Penerbangan Baru

“Dari empat maskapai, kemarin janji ada dua maskapai yang bersedia datang. Nah barusan, maskapai yang mau hadir, tiba-tiba membatalkan dengan alasan (kantor maskapai) pusat tidak mengizinkan,” ujar Supriadi Ketua DPP APINDO Kalsel mengawali dialog.

Supriadi menambahkan, tujuan dialog ini bukan untuk menguliti para maskapai penerbangan. Saat dikonfirmasi, kata dia rupanya benar, para maskapai menolak datang karena dilarang oleh kantor maskapai yang berada di pusat.

Dalam dialog, Supriadi juga menilai bandara yang ada di Kalimantan Selatan adalah salah satu bandara yang tertinggal di Indonesia. Bandara Syamauddin Noor dinilai kerap menjadi sasaran empuk para maskapai memainkan harga.

“Penerbangan dari Banjarmasin – Bali itu hanya Rp 600 ribu. Sedangkan penerbangan dari Banjarmasin – Jakarta bisa sampai satu juta rupiah. Padahal jarak terbang Banjarmasin – Bali lebih lama dibanding Banjarmasin – Jakarta,” sambungnya.

Bandara di Banjarmasin, kata dia, tak sebesar bandara lain terlebih yang berstatus internasional. Jumlah maskapai yang melayani penerbangan juga terbilang sedikit. Tak ada persaingan yang cukup kompetitif antar maskapai, terkait harga.

Dia menduga hal itulah yang menyebabkan harga tiket dari Banjarmasin bisa dipermainkan.

Harapan satu-satunya adalah harus dibuka airline sebesar-besarnya supaya harga tiket bisa bersaing.

“Jangan sampai, Kalsel menjadi daerah yang diambil bisnisnya,” ucapnya.

Baca Juga:Mulai Hari Ini, Garuda Turunkan Tiket Pesawat

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner