bakabar.com, BANJARMASIN - Melihat pendidikan agama yang kian merosot di Tanah Air, Habib Anis Al Habsyi (Solo) meminta petunjuk pada Habib Abdul Qadir bin Ahmad di Jeddah pada tahun 1991 M, untuk memberikan suntikan ilmu pada generasi muda di Indonesia.
Oleh Habib Abdul Qadir bin Ahmad Jeddah, ditunjuk-lah murid beliau yang bernama Habib Umar bin Hafidz sebagai rujukan belajar. Habib Umar datang menemui Habib Anis Al Habsyi, tepat di acara Haul Habib Ali Al Habsyi di tahun 1993 M.
"Itu kali pertama, Habib Umar bin hafidz ke Indonesia," ujar Tuan Guru H Ahmad Mulkani Al Banjari.
Setahun kemudian, diberangkatkan-lah 28 murid pilihan dari Indonesia untuk belajar di sana pada 1994 M. Satu di antara murid tersebut adalah Tuan Guru H Ahmad Mulkani Al Banjari.
"Teman seangkatan waktu itu, Habib Jindan (bin Novel), Habib Munzir (Al Musawa), Habib Quraisy (Baharun)," ujar Guru Mulkani.
Baca Juga: Tuan Guru Mulkani Al Banjari(1), Lulus Pesantren dalam Waktu Singkat
Guru Mulkani mengaku sangat antusias menyambut terpilihnya beliau sebagai salah satu murid pertama Habib Umar bin Hafidz dari Indonesia. Sayangnya setahun kemudian, Guru Mulkani harus pulang ke kampung halaman, karena di Yaman berkecamuk perang saudara.
"Mendengar adanya perang di Yaman, ibu khawatir. Beliau meminta petunjuk pada Abah Guru Sekumpul -KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani-. Dan oleh beliau, aku disuruh pulang. Aku pulang tahun 1995," jelas Guru.
Pulang dari Negeri Para Wali (Yaman), Guru Mulkani meneruskan pengabdian pada pesantrennya Darul Lughah Wadda'wah Surabaya, hingga tahun 2000 M.
"Pada tahun 1999, Habib Hasan Baharun meninggal dunia. Tahun 2000 aku mulai membuka majelis di rumah dan ceramah hingga tahun 2002."
Tahun 2002 mengasuh Pesantren Babussalam di Padang Batung, Kandangan (Kabupaten Hulu Sungai Selatan) hingga tahun 2005 M.
"Tahun 2006, membuka majelis dan pesantren di Banjarmasin."
Pesantren tersebut menurut Guru Mulkani dulu ditampung di kediamannya, di Kampung Melayu. Pesantren itu merupakan cikal-bakal pesantren yang dipimpinnya sekarang, yakni Pondok Pesantren Da'watul Musthofa. Nama pesantren tersebut diakui beliau adalah gabungan dari dua pesantren almamaternya.
"Nama Da'wah dari Darul Lughah Wadda'wah, Musthofa dari Darul Musthofa," terang Guru.
Tahun 2011 M, Pondok Pesantren Da'watul Musthofa tersebut berdiri di Kota Citra Grha, Banjarbaru.
"Berkat doa Habib Umar. Beliau datang pada tahun 2008 ke Banjarmasin. Dan sempat mendoakan," pangkas Guru Mulkani.
Baca Juga: Tuan Guru Mulkani Al Banjari(3), Membuka Majelis Mufti Ahmad
Editor: Muhammad Bulkini