bakabar.com, BANJARMASIN - Jemaah umrah asal Indonesia mengeluhkan adanya perekaman biometrik ulang setibanya di Saudi. Padahal sebelumnya, mereka sudah melakukan kegiatan serupa di tanah air oleh VFS Tasheel.
Sebagaimana diberitakan republika.co.id, pemilik Travel Umrah Hajar Aswad, Andriyani mengaku kebingungan dengan kebijakan tersebut.
Pasalnya, sebelum berangkat, jemaah umrah yang berangkat melalui agen perjalanannya telah melakukan rekam biometrik di kantor cabang VFS Tasheel.
"Kemarin jamaah saya yang ke sana masih tes biometrik di Madinah. Jadi ini kan mubazir, sia-sia belaka," tutur Andriyani.
Baca Juga:Stadion Demang Lehman Siap Tampung Ribuan Jemaah Haul Sekumpul
Andriyani berharap dalam waktu dekat kebijakan untuk melakukan pemeriksaan biometrik ulang di tanah suci sudah tidak diberlakukan lagi.
Dia pun menilai rekam biometrik ulang tersebut lantaran sebagai bentuk kehati-hatian kerajaah arab Saudi, terlebih pelaksanaan rekam biometrik di dalam negeri baru saja diberlakukan.
"Saya tak tahu sampai kapan, mungkin Saudi menganggap ada beberapa yang belum biometrik, karena ini masih transisi. Mereka khawatir ada yang belum biometrik, kita berharap Februari sudah tak berlaku lagi," tuturnya.
Lebih lanjut Andriyani menambahkan kebijakan perekaman biometrik di dalam negeri telah membuat cost jamaah bertambah.
Sebab jelas dia lokasi kantor cabang VFS Tasheel yang hanya ada di beberapa daerah saja.
Biro perjalanan umrah Hajar Aswad yang berkantor di Solo sampai harus mengurus calon jemaah umrah untuk perekaman biometrik di kantor cabang VFS Tasheel Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Ribet banget dan tambah biaya, bukan karena biaya perekaman biometriknya tapi karena akomodasi yang bertambah, juga menyita waktu pikiran lagi," kata dia sembari berharap VFS Tasheel membuka kantor cabangnya di Solo, Jawa Tengah.
Editor : Muhammad Bulkini