bakabar.com, TANJUNG - Bangga. Demikian yang dirasa Nursyid (58), warga Desa Tanta, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong karena lahan perkebunannya jadi lokasi BanaikLangsat
Banaik Langsat yang digelar Senin (28/1), berjalan sukses dan mendapat apresiasi Bupati Tabalong Drs. H. Anang Syakhfiani, M.Si.
Di atas lahan seluas 32 meter persegi itu, terhitung 25 pohon langsat yang seluruhnya berbuah sangat lebat.
Baca Juga: 1 Ton Langsat Siap Panen di Acara Banaik Langsat Desa Tanta Tabalong
Menurut Nursyid pohon langsat itu merupakan warisan dari kedua orang tuanya, dan sudah berusia sangat tua.
"Kalau saya hitung hitung mungkin usia pohon pohon langsat yang ada di sini kurang lebih 50 tahun," ucap Nursyid.
Namun untuk mendapatkan kualitas buah yang terbaik, Nursyid menjelaskan bahwasannya pohon tersebut harus melewati proses yang cukup panjang.
"Dari awal pohon langsat ini di tanam, baru 12 tahun kemudian akan berbuah untuk yang pertama kali. Itu pun belum tentu manis buahnya," ungkap Nursyid.
Masyarakat Desa Tanta percaya bahwa langsat ketika dipetik tidak boleh sampai jatuh ke tanah, agar mendapatkan kualitas langsat yang terbaik.
Maka dari itu biasanya pemilik pohon langsat akan memakai jasa para pemanjat profesional untuk memetik buah langsatnya.
Kurnain salah satu pemanjat menyebutkan langsat yang di petik harus di bawa turun menggunakan sebuah wadah yang diikat dengan tali (uluran, demikian masyarakat lokal menyebutnya).
"Uluran dapat terbuat dari keranjang atau bakul yang diikat dengan tali yang cukup kuat, dengan panjang tali menyesuaikan tinggi pohon yang akan dipanjat," ungkapnya.
Selanjutnya, uluran tersebut akan diikat di pinggang atau di tenteng pakai tangan. Setelah langsat dirasa cukup banyak dan sudah memenuhi wadah tersebut, baru kemudian diturunkan. Kemudian akan disambut oleh teman si pemanjat yang berada di bawah pohon langsat.
"Alhamdulillah dari lima tahun saya menjalani pekerjaan ini, tidak pernah sekalipun terjatuh dari pohon tersebut," ucap Kurnain.
Baca Juga:Bupati Tabalong Ingin Benaik Langsat Dijadikan Agenda Rutin
Biasanya para pemanjat pohon langsat yang sudah profesional akan di bayar Rp 2000 perkilogramnya. Namun upah tersebut tidak tetap menyesuaikan dengan harga langsat di pasaran.
Reporter: Arif Nur BudimanEditor: Ahmad Zainal Muttaqin