bakabar.com, BANJARMASIN – Terhambatnya arus lalu lintas sungai di bawah Jembatan Antasari, menjadi pekerjaan tambahan bagi Pemerintah Kota Banjarmasin. Sudah dua hari kiriman sampah dari hulu sungai Martapura itu terjadi. Diperkirakan kiriman sampah akan terus bertambah.
Lima buah perahu mesin atau kelotok milik pengemudi perahu kandas. Sebabnya, tumpukan sampah plastik, dan eceng gondong tadi. Lahan pekerjaan yang memanfaatkan transportasi air ikut terhambat.
“Kalau tak ada gerakan dari dinas, kita arahkan kelompok pengemudi perahu untuk gotong royong membersihkan sampah,” terang Ketua Dermaga Kelotok Menara Pandang Banjarmasin, Syarbani, siang ini kepada bakabar.com.
Pria paruh baya 55 tahun itu berinsiatif untuk turun tangan mengatasi tumpukan sampah yang terjadi di salah satu sungai Martapura. Rencana mencuat setelah tidak adanya gerakan nyata dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin dalam mengatasi sampah sungai sampai kini. Namun insiatif pembersihan sampah sungai ini, katanya akan berlangsung saat debit air sungai tenang.
“Kita pantau kondisi air tenang dulu, perkiraan sore-lah,” ucapnya.
Dia menerangkan pekerjaan saling bantu membantu sering dilaksanakan saat kondisi sampah sungai datang setiap tahun pada musim hujan.
“Tidak sekali dua kali, tapi sering tiap tahun. Relawan pun bisa berasal dari aparat kepolisian,” katanya.
Salah satu pengemudi kapal, Abdul Haris menerangkan pengaruh pasang air sungai menjadi faktor utama penyebab datangnya kiriman sampah dari dua hari lalu. Oleh karena itu, rute jalur perahu yang mengarah ke sungai Kuin, sungai Andai, sungai Tarantang dan sungai Kelayan tidak bisa dilalui
“Sudah dua hari jalur air tersumbat. Dibersihkan sudah, tapi sampahnya datang lagi,” kata Abdul yang sudah 10 tahun melakoni pekerjaan taksi kapal.
Baca Juga:Sampah Ganggu Lalu Lintas Jalur Sungai
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz