Tak Berkategori

Kereta Api Banjarmasin-Tabalong: Paman Birin Komunikasi dengan Investor Jepang

apahabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalimantan Selatan mengincar kerja sama dengan calon investor asal Jepang untuk pendanaan…

Featured-Image
Ilustrasi kereta api. Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalimantan Selatan mengincar kerja sama dengan calon investor asal Jepang untuk pendanaan pembangungan proyek Kereta api lintas Tabalong-Banjarmasin.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat ditemui bakabar.com menyatakan, sudah berulang kali rencana proyek KA Trans Kalimantan disampikan kepada presiden Jokowi di Istana Negara.

Dalam berbagai kesempatan bertemu dengan Jokowi, Paman Birin- sapaan karibnya- memastikan KA bakal menghubungkan sembilan daerah di Kalsel. Adapun panjang rel yang telah disampaikan mencapai 1069 Kilometer.

“Terakhir informasi pembahasan Amdal sudah dibahas. Investor, kami sedang jajaki dari Jepang. Kami sudah komunikasi dengan investor ini. Untuk teknis, silakan tanya ke Kepala Dinas Perhubungan Provinsi,” ungkapnya Senin (17/12) sore di sela kegiatan di kantor BPK Perwakilan Kalsel Banjarbaru.

Dari komunikasi yang terbangun dengan investor, beberapa titik terminal KA di daerah yang akan dilewati telah ditentukan.

Baca Juga:Gubernur Kaltim Siap Lanjutkan Proyek Kereta Api Borneo

“Penentuan terminal untuk kereta api sudah dibahas. Kepada bupati dan wali kota juga sudah disampaikan, untuk merancang titik-titik terminal kereta api ini nantinya,” terangnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie menambahkan proyek kereta api bakal berjalan sesuai perencanaan pembangunan. Meski tidak termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), pihaknya bertekad melanjutkan pembangunan KA tersebut.

Terkait pendanaan proyek tersebut, Haris mengaminkan perkataan dari Kadis Perhubungan Kalsel Rusdiansyah, jika sumber pendanaan proyek ini mesti berasal dari pihak ketiga. Sebab pembangunan KA sudah pasti menyedot kas daerah yang relatif besar.

APBD Kalsel 2019 seperti diketahui naik sebesar 3,97 persen menjadi Rp 6,3 triliun lebih dari APBD murni 2018 sebesar Rp6 triliun.

Baca Juga:Pengamat: Pembangunan Kereta Api Jangan Mempermudah Korporasi

“Program lain bisa terkesampingkan apabila menggunakan APBD,” katanya dihubungi media ini, siang tadi.

Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri (KSLN) Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI, Eben Torsa sebelumnya memastikan jalur KA lintas Tabalong-Banjarmasin akan menggunakan tipesingle track lineatau jalur tunggal.

Nantinya, KA akan diproyeksikan untuk angkutan angkutan barang atau batubara di Banua -sebutan Kalsel.

img

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor (baju kuning). Foto – Dok. Pemprov Kalsel

"Ya, itu benarmasspek (single track line) akan digunakan nantinya. Sejauh ini kita masih melakukan kajian trase dan studi kelayakan analisis dampak lingkungan," ujarnya kepada bakabar.com akhir pekan lalu. Saat ini desain penetapan trase alur kereta api khusus Trans Kalimantan, yakni segmen Tanjung-Paringin-Kandangan-Rantau tengah dibahas.

Baca Juga:Kereta Api Tabalong-Banjarmasin, Ditjen Perkeretaapian: Gunakan Rel Tunggal

Dari Kaltim, Gubernur Isran Noor menyatakan siap melanjutkan proyek KA Trans Kalimantan, meski sempat mengalami penundaan. Menurut Isran, pihaknya telah bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva di Bali. Pertemuan membahas kembali kerja sama yang sempat terbangun antara Pemprov Kaltim dengan Perusahaan Kereta Api di Rusia.

Ya, sepanjang 2018 ini praktis tak ada satupun kegiatan dari proyek ambisius itu yang berjalan. “Makanya saya minta keputusan segera, paling tidak harus ada keputusan di bulan Februari 2019, kalau tidak, saya putus dan cari investor lain," ungkap Isran.

Pihak Rusia diklaim menyatakan keseriusannya bekerjasama membangun proyek kereta api ini. Dicoret dari PSN, pemerintah setempat menyiasatinya dengan public private partnership (PPP) menggandeng pihak Rusia; Russian Railways dan anak perusahaanya, PT. KAB.

Baca Juga:Masih Menanti Investor, Kereta Api Tabalong-Banjarmasin Dijamin Tak Terabas Hutan

Nama terakhir tengah fokus membangun General Transshipment Terminal (terminal pengangkutan umum) di Kawasan Industri Buluminung yang menjadi bagian dari konsep pengembangan rencana investasi mereka di Kaltim.

Rencananya, konstruksi rel kereta api wilayah selatan -PPU-Kubar- akan dimulai sekitar pertengahan 2019, sepanjang 203 km. Kaltim sadar, rel kereta api tidak mungkin dibangun menggunakan APBN. KAB siap mengucurkan dana hingga US$2 miliar untuk pembangunan kereta api di Bumi Etam.

Reporter: Zepy Al Ayubi/Muhammad RobbyEditor: Fariz



Komentar
Banner
Banner