Tak Berkategori

Mau Umrah Backpacker, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

apahabar.com, JAKARTA – Memasuki bulan terakhir 2018, umrah backpacker diminati kaum Muslimin Tanah Air. Umrah ini…

Featured-Image
Umrah backpacker (ilustrasi).Foto-republika.co.id

bakabar.com, JAKARTA – Memasuki bulan terakhir 2018, umrah backpacker diminati kaum Muslimin Tanah Air. Umrah ini menjadi alternatif bagi mereka yang ingin beribadah di Tanah Suci dengan harga ramah kantong.

Eli Lubis, Founder Ayo ke Mekah, menyebut yang membedakan antara berangkat umrah dengan menggunakan jasa travel dan backpacker berada di kisaran harga. “Backpacker ini harganya bisa di tekan dan cenderung lebih murah karena dari tiket pesawatnya.

Kita sistemnya cari tiket ke Jeddah yang lagi promo,” ujar pendiri kelompok yang melahirkan komunitas umrah backpacker kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Ia pun bercerita pernah mendapatkan tiket menuju Jeddah seharga Rp 3,5 juta untuk pulang-pergi.

Harga tiket backpacker bisa lebih murah karena pembeliannya menunggu promo yang dikeluarkan oleh masing-masing maskapai penerbangan. Sementara yang menggunakan jasa travel biasanya pemesanan tiketnya menggunakan sistem block seat dan harganya cenderung lebih mahal.

Untuk kepentingan akomodasi, makan, dan transportasi, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, bekerja sama dengan travel yang mengeluarkan visa umrah atau memesan sendiri. Jika ingin memesan sendiri, pemesanan akan dilakukan oleh tim komunitas backpacker yang ada di lokasi.

Pembimbing ibadah umrah atau mutawif juga sudah disiapkan di lokasi. Semua keperluan ja maah akan dipersiapkan dengan matang tanpa perlu khawatir.

“Jangan dipikir kalau backpacker berarti di sana tinggalnya akan luntang-lantung atau hotelnya yang jelek. Nggak. Kita siap kan semuanya. Namun, kembali lagi ke jamaah, maunya gimana,” ucap dia.

Bedanya berangkat dengan travel atau backpacker ini, kalau travel paket mereka yang siapkan.” Namun, kalau backpacker, jamaah sendiri yang menentukan, disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang dimiliki,” kata dia.

Eli meyakinkan cara ini legal. Hal ini bersamaan dengan aturan pengeluaran visa yang wajib dilakukan oleh biro perjalanan yang resmi dan tercatat baik di Kementerian Agama maupun data milik Pemerintah Arab Saudi.

Travel-travel ini juga kadang membantu menawarkan berbagai kemudahan, seperti untuk hotel, makan, atau transportasi. Dia pun menyebut, selalu terjadi kenaikan jamaah umrah backpacker setiap tahun.

Terkadang bagi jamaah yang ingin melakukan umrah dengan cara mandiri ini bahkan harus mempersiapkan dari satu tahun sebelumnya.

Ia pun bercerita sering kesulitan menemukan mutawif untuk membimbing jamaah karena sudah habis dipesan oleh yang lain. “Tren umrah akhir tahun ini nggak cuma di Indonesia.

Di semua negara juga sama. Karena akhir tahun kan ada libur Natal terus disambung tahun baru. Wah, itu ramai, high season-lah istilahnya,” kata dia.

Baca Juga:Syekh Nafis Al Banjari, Karyanya Lebih Populer dari Makamnya

Sumber : republika.co.id
Editor : Aprianoor



Komentar
Banner
Banner