bakabar.com, JAKARTA –Kanada telah menahan chief financial officer global Huawei, Meng Wanzhou, di Vancouver saat perempuan tersebut tengah menghadapi ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS) atas dugaan melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Wanzhou, yang merupakan salah satu wakil chairman dalam perusahaan teknologi asal China itu dan juga anak dari pendirinya, Ren Zhengfei, ditahan 1 Desember lalu.
Persidangannya akan dilaksanakan hari Jumat mendatang, menurut konfirmasi dari juru bicara Departemen Kehakiman Kanada kepada Reuters, dilansir dari CNBC International, Kamis (6/12) ini.
Huawei, salah satu pabrikan perlengkapan jaringan telekomunikasi terbesar dunia, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Baru-baru ini, CFO kami, Meng Wanzhou, ditahan oleh Otoritas Kanada atas nama Amerika Serikat (AS) yang ingin mengekstradisi Meng Wanzhou untuk menghadapi tuntutan hukum yang tidak dijelaskan di Distrik Timur New York, saat ia sedang menunggu penerbangan lanjutan di Kanada.”
Baca Juga :Peraih Nobel: Kegiatan Israel di Palestina Tidak Bisa Diterima
Perusahaan hanya mendapat sedikit informasi terkait tuntutan hukum itu dan tidak mengetahui kesalahan Meng. Perusahaan yakin sistem hukum Kanada dan AS pada akhirnya akan memberi keputusan yang adil.
Huawei mematuhi seluruh hukum dan aturan yang berlaku di tempat berbisnisnya, termasuk kontrol ekspor dan sanksi dan aturan PBB, AS, dan Uni Eropa.
Para pejabat dari Departemen Kehakiman AS tidak merespons permintaan berkomentar.
Pemerintah AS telah menuntut Huawei paling tidak sejak 2016 atas dugaan mengirim produk asal AS ke Iran dan negara-negara lain yang merupakan pelanggaran terhadap sanksi ekspor Negeri Paman Sam, kata beberapa narasumber kepada Reuters April lalu.
Baca Juga :Akhirnya, Warga Kuba Bisa Akses Internet dari Ponsel Mereka
Sumber: CNBC Indonesia
Editor: fariz