bakabar.com, JAKARTA – Direktur Konsolidasi Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fuad Bawazier menilai pernyataan calon presiden Prabowo Subianto terkait Indonesia punah merupakan sebuah peringatan agar masyarakat tidak terbuai dengan kondisi yang ada.
“Pernyataan Prabowo itu lebih sebagai suatu peringatan untuk membangunkan kita semua dari nina bobo dari terbuai selama ini,” kata Fuad usai diskusi bertajuk “Nestapa Ekonomi Indonesia 2018”, di Media Center Prabowo-Sandi, di Jakarta, Rabu.
Dia menilai selama ini Indonesia tidak dalam jalur yang benar namun pada pelaku ekonomi dari dalam dan luar negeri menjaga situasi yang tidak baik itu demi keuntungan pribadi.
Hal itu menurut dia terlihat dengan adanya ketidakadilan bahwa 1 persen penduduk Indonesia menguasai 50 persen kekayaan Indonesia.
“Itu artinya segelintir orang menguasai pendapatan sampai sekian puluh persen pendapatan Indonesia, itu tidak masuk akal,” ujarnya.
Menurut dia, banyak kalangan yang mengatakan Indonesia akan menjadi hebat namun pada kenyataannya Indonesia semakin bergantung kepada luar negeri.
Karena itu menurut dia harus lebih banyak pernyataan yang menyadarkan masyarakat dan melawan itu agar bisa bangkit dan pernyataan Prabowo menyadarkan bahwa Indonesia banyak masalah.
“Kita memang harus optimis tapi maksudnya optimis yang realistis bukan optimis yang cuman ditipu-tipu dan dibohongin,” katanya.
Di tempat yang sama, Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pernyataan Prabowo itu mengingatkan masyarakat bahwa apabila Indonesia tidak dikelola oleh pemimpin yang tepat maka Indonesia bisa punah.
Karena itu dia menilai konteks Indonesia punah yang disampaikan Prabowo adalah kalau tidak diurus dengan baik.
“Beliau menggunakan istilah pilot dalam sebuah pesawat, kalau pilot tidak handal maka pesawat tersebut bisa jatuh dan punah. Karena itu konteks yang disampaikan Prabowo adalah Indonesia bisa punah kalau tidak diurus dengan baik,” katanya.
Dahnil mengatakan sejak awal Prabowo mengatakan Indonesia jangan sampai diurus elit yang tidak cakap dan kehilangan integritas sehingga butuh orang yang cakap.
Baca Juga:Sandiaga Ungkap Alasan Pemindahan Markas ke Jateng
Sumber : Antara
Editor : Aprianoor