LIFESTYLE

Yoo Ah In Konsumsi Ganja, Ini Bahaya yang Mengintai Kesehatannya

Aktor Korea Selatan, Yoo Ah In, kedapatan mengonsumsi ganja. Jika dikonsumsi terus-menerus, efek ganja akan sangat buruk bagi kesehatan

Featured-Image
Yoo Ah In dinyatakan positif mengonsumsi ganja (Foto: Net)

bakabar.com, JAKARTA - Aktor Korea Selatan, Yoo Ah In, kedapatan mengonsumsi ganja. Hal ini terungkap dari hasil tes urin sang bintang, yang sejatinya diminta pihak kepolisian atas kasus penyalahgunaan obat bius propofol.

Ya, pada 6 Februari lalu, Unit Investigasi Narkoba Kepolisian Seoul melakukan penyelidikan atas Yoo Ah In karena dugaan penggunaan propofol. Penyidikan ini meliputi tes urin dan tes forensik.

Hasilnya, di luar dugaan: bintang Hellbound itu dinyatakan negatif propofol. Malahan, dirinya terbukti memakai ganja baru-baru ini. Mengingat, tes marijuana tidak terdeteksi sesaat sejak dikonsumsi, melainkan butuh beberapa hari.

“THC marijuana tidak akan terdeteksi dalam tes 7-10 hari setelah dikonsumsi. Tapi ini muncul (hasilnya positif), jadi dia kemungkinan baru menggunakan marijuana baru-baru ini," ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Ganja sendiri biasanya digunakan seperti rokok, bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai bahan masakan atau diseduh menyerupai teh. Banyak orang menggunakan ganja agar merasa lebih rileks atau sangat bahagia alias high

Namun, jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu lama dan dosis berlebihan, efek ganja akan sangat buruk bagi kesehatan. Sebabnya, ganja merupakan obat depresan yang dapat memengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem tersebut.

Lantas, seperti apa bahaya ganja bagi kesehatan?

Ganja yang dikonsumsi bak rokok sejatinya dapat merusak paru-paru serta pembuluh darah, sebab asapnya mengandung racun, zat pemicu peradangan, malahan sel kanker. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan, antara lain bronkitis, batuk, hingga PPOK.

Selain itu, selang sekian menit usai mengisap ganja, detak jantung akan meningkat hingga 20–50 denyut per menit. Bagi penderita penyakit jantung, efek ini bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Tak cuma itu, ganja pun dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata menjadi merah karena pelebaran pembuluh darah.

Terlalu lama menggunakan ganja juga mampu menghambat fungsi otak. Perkembangan otak penggunanya akan terganggu, mulai dari hilang fokus, berkurangnya kemampuan mengingat, dan terganggunya konsentrasi belajar.

Efek pada otak yang demikian bahkan dapat dialami cabang bayi yang ibunya mengonsumsi ganja. Mengisap marijuana selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak janin, menghambat pertumbuhan janin, serta menyebabkan cacat lahir dan gangguan pada janin. 

Efek ganja tak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang bayi, tetapi juga ibu hamil. Ibu hamil yang menggunakan ganja berisiko tinggi mengalami anemia, kebingungan, dan mudah lupa selama masa kehamilan.

Editor


Komentar
Banner
Banner