Tak Berkategori

Xi Jinping Serukan ‘Perang’ Pemonopoli Ekonomi Digital

apahabar.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menyerukan para regulator China untuk memerangi pertumbuhan ekonomi digital…

Featured-Image
Presiden China Xi Jinping. Foto-istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menyerukan para regulator China untuk memerangi pertumbuhan ekonomi digital yang dapat memonopoli. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah esai publikasi Partai Komunis China.

Dalam tulisannya, Xi menyerukan China untuk fokus pada bidang-bidang utama termasuk sirkuit terpadu, tampilan, peralatan komunikasi, dan perangkat keras cerdas.

China harus “menumbuhkan sejumlah perusahaan dengan daya saing internasional, dan memimpin perusahaan ekologi dengan kontrol atas rantai industri, untuk menciptakan klaster industri digital kelas dunia,” paparnya sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (16/1/2022).

“Kita harus melihat bahwa dibandingkan dengan negara-negara besar dan kuat dalam ekonomi digital global, ekonomi digital China besar tetapi tidak kuat, dan cepat tetapi tidak unggul.”

Xi juga menyerukan regulasi dan standardisasi untuk menutup celah peraturan dan mencegah monopoli dan ekspansi modal yang tidak teratur di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

“Dalam perjalanan perkembangan yang pesat, ekonomi digital China juga telah menunjukkan beberapa benih dan tren yang tidak sehat dan tidak teratur yang tidak hanya mempengaruhi perkembangan ekonomi digital yang sehat, tetapi juga melanggar undang-undang dan peraturan serta mengancam keamanan ekonomi dan keuangan nasional,” tulisnya lagi.

Di era Xi, regulator China beberapa kali menindak raksasa teknologi besar yang berperan penuh dalam ekonomi digital. Terbaru, Negeri Tirai Bambu berencana meluncurkan mata uang yuan digital atau e-CNY untuk melawan Alipay besutan Alibaba dan WeChat pay yang dirancang oleh Tencent.

Menurut analis di konsultanTrivium China,LinghaoBao, pihak berwenang China saat ini sedang melakukan pembelajaran terkait penetrasi pasar. Bank Sentral China atau PBOC juga telah melakukan perencanaan awal yang memungkinkan penggunaan e-CNY di 10 wilayah, termasuk kota besar Shanghai dan Beijing.



Komentar
Banner
Banner