bakabar.com, BANJARMASIN - Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menyatakan jumlah populasi manusia di bumi pada 15 November mendatang akan tembus delapan miliar jiwa.
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa masalah besarnya bukan terletak pada angka populasi, melainkan tingkat konsumsi sumber daya yang berlebihan oleh para penduduk terkaya di planet ini.
"Delapan miliar orang, ini adalah tonggak penting bagi kemanusiaan," kata Kepala Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Natalia Kanem, seperti dilansir The Straits Times, Kamis (10/11).
"Namun, saya menyadari momen ini mungkin tidak dirayakan oleh semua orang. Beberapa mengungkapkan keprihatinan bahwa dunia kita kelebihan penduduk. Saya di sini untuk mengatakan dengan jelas bahwa banyaknya nyawa manusia bukanlah alasan untuk takut," sambungnya.
Selain itu banyak ahli juga berpendapat bahwa padatnya populasi Bumi saat ini bukanlah masalah utamanya. Alih-alih fokus pada ketakutan akibat kelebihan penduduk, mereka justru menekankan topik permasalahan konsumsi sumber daya yang berlebihan oleh para oknum terkaya di planet ini.
"Terlalu banyak untuk siapa, terlalu banyak untuk apa? Jika Anda bertanya kepada saya, apakah saya terlalu banyak? Saya rasa tidak," kata peneliti dari Laboratorium Populasi Universitas Rockefeller, Joel Cohen, dilansir AFP.
Cohen juga menambahkan bahwa pertanyaan tentang berapa banyak orang yang dapat didukung oleh Bumi ini memiliki dua sisi, yakni secara batas alam dan pilihan manusia itu sendiri.
