bakabar.com, JAKARTA – Jagat maya tengah dihebohkan dengan kasus seorang bocah di Buleleng, Bali, yang meninggal karena digigit anjing rabies. Sebelum mengembuskan napas terakhir, beredar video yang menunjukkan si bocah sudah berada di fase hidrofobia.
Momen itu sebagaimana dibagikan akun TikTok @kadeksusiani2481. Dalam video tersebut, tampak bocah yang terinfeksi rabies setelah digigit anjing ketakutan dan kejang-kejang saat diberikan air minum di rumah sakit.
Kejadian yang demikian pun membuat warganet tak sampai hati. Banyak pula pengguna Twitter yang mewanti-wanti agar senantiasa memvaksin hewan peliharaannya, mengingat rabies dapat membahayakan nyawa.
“Udah takut air, stage akhir dari rabies. 99.999% tidak bisa diselamatkan,” begitu klaim @hub*** yang lantas memicu rasa penasaran warganet lainnya. Akun @ksm***, misalnya, mempertanyakan “Org yg kena rabies tuh bisa sembuh ga ya??”
Pertanyaan serupa juga diajukan @elv***, “Itu kalo udah kena rabies udah gabisa sembuh ya? Udah fix bgt bakal gada (meninggal) gitu ya?”
Lantas, apakah seseorang yang terkena gigitan hewan terinfeksi rabies tak bisa sembuh?
Penelusuran Fakta
Melansir Microbiology Society, penyebab rabies sebetulnya adalah salah satu jenis virus paling mematikan di dunia. Mayo Clinic bahkan menegaskan kebanyakan tak ada pengobatan efektif untuk mengatasi infeksi rabies.
Begitu pun dengan laman SehatQ, yang menyebut begitu seseorang menunjukkan gejala rabies, itu berarti penanganan sudah terlambat untuk dilakukan. Penyakit ini hampir selalu berujung kematian.
Kendati begitu, bukan berarti seseorang yang terkena gigitan hewan rabies tak bisa selamat. Selagi ditangani dengan cepat, kemungkinan besar nyawanya masih dapat tertolong. Adapun caranya, ialah dengan memberikan vaksin.
Manakala Anda terkena gigitan hewan, sebaiknya segeralah mendapatkan suntikan pencegah rabies yang mengandung rabies immune globulin. Vaksinasi ini ditujukan guna mencegah virus menginfeksi tubuh lebih lanjut.
Injeksi yang juga disebut serum anti-rabies (SAR) itu berperan sebagai imunisasi pasif penetral yang cepat sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi sendiri. Nantinya, SAR bakal diberikan di dekat area di mana hewan tersebut menggigit Anda.
Selanjutnya, Anda akan kembali mendapatkan vaksin anti-rabies (VAR) untuk membantu tubuh mengidentifikasi dan melawan virus rabies. Vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali dalam waktu 14 hari.
Selain itu, langkah pencegahan juga perlu dilakukan dengan mendapatkan serangkaian vaksinasi rabies. Ini bertujuan untuk membantu tubuh belajar mengidentifikasi dan melawan virus dari penyakit tersebut.
Kesimpulan: Seseorang yang terkena gigitan hewan terinfeksi rabies masih memiliki kemungkinan untuk bertahan. Asalkan, penanganan dilakukan dengan cepat.