Modus Penipuan Digital

Waspada! Modus Baru Penipuan Digital, Kenali Ciri-cirinya

Seiring dengan berkembangnya layanan digital,modus penipuan digital atau online pun kini semakin beragam dan tidak terkendali. Khususnya dalam transaksi digital

Featured-Image
Diskusi rapat Hansip dengan tema 'ragam modus baru penipuan digital'. Foto-apahabar.com/Leni

bakabar.com, JAKARTA - Layanan digital saat ini semaki  berkembang, begitu pula modus penipuan digital atau online kini juga semakin beragam dan tidak terkendali. Khususnya dalam transaksi digital.

Baru-baru ini muncul modus penipuan baru berkedok akun resmi sebuah bank tertentu di media sosial telegram.

Melansir bakabar.com Jakarta, para penipu digital itu memanfaatkan kelengahan calon korban untuk melancarkan aksi mereka.

Penipuan lewat transaksi digital ini, berusaha mendapatkan data & Informasi pribadi korban, demi keuntungan.

Agar terhindar dan tidak menjadi korban sebaiknya perlu mengenal dan memahami modus-modus penipuan.

Merangkum dari hasil rapat Hansip Vol.3 yang mengangkat tema 'ragam modus baru penipuan baru penipuan digital'. Berikut empat modus terbaru penipuan saat transaksi digital.

1.Phising

Phising merupakan salah satu modus penipuan yang memanfaatkan email korban saat transaksi digital.

Modus penipuan terbaru ini memanfaatkan alamat email korban dengan tujuan untuk memperoleh data-data pribadi yang bersifat rahasia.

Email ini bisa tercantum pada beberapa transaksi digital perbankan, sehingga bisa merugikan dikemudian hari.

2.Smishing

Modus ini menggunakan media Short Message Service (SMS). Pesan yang masuk berisi tautan atau link, yang jika dibuka mengarah ke informasi palsu dari Contact atau Call Centre Palsu.

contohnya, modus penipuan install aplikasi halo BCA via link berbahaya. Modus penipuan sosial enigeering yang mengarahkan korban untuk menginstal suatu aplikasi M-banking melalui link yang diberikan penipu.

Untuk modus operandinya pun beragam. "Salah satunya bisa berupa surat kenaikan tarif transfer dan transaksi tidak wajar," kata Manager Digital Marketing PT. BCA Tbk, Maulana Viliano.

3.Vishing

Pada jenis ini, pelaku menggunakan jaringan telepon, dan memberi pengaruh kepada korban untuk mengirim data yang bersifat rahasia.

4.Impersonation

Modus penipuan ini terjadi saat transaksi perbankan melalui mobile mauapun internet banking

Penipuan ini berupaya untuk mendapatkan data-data pribadi, dengan berinteraksi secara langsung melalui berbagi kode keamanan.

Tips Aman Secara Digital

Praktisi Data & AI, Reza Marwansah mengatakan penting bagi setiap pengguna untuk menjaga ketat setiap kata kunci (Password) yang digunakan dalam transaksi digital.

"Kata kunci, gunakan yang aman dan jangan pernah bagikan ke orang lain. Pelajari juga opsi kemanan lainnya. Sidik jari, pengenalan wajah, dan lain-lain," kata Reza, di Jakarta, Sabtu (17/12).

Senada, Fact Checker Specialist, Aribowo Sasmito mengimbau agar kita menghindari penggunaan satu kata kunci untuk semua akun.

"Hindari penggunaan 'satu kata kunci untuk semua akun' agar jika satu akun kebobolan, tidak berpengaruh bobol untuk semua akun," kata Ari.

Terpenting, Ari mengatakan agar menghindari pembagian kode OTP kepada siapapun dan pihak manapun.

"Jangan bagikan kode OTP aatu aktivasi, termasuk yang mengaku dari pihak pemberi, Dihimbau agar waspada dengan rekayasa sosial (Sosial Engineering)," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner