Hot Borneo

Waspada! Angka Stunting di Banjarmasin Masih Tinggi

apahabar.com, BANJARMASIN – Angka prevalensi stunting di Banjarmasin terbilang tinggi. Dinas Kesehatan Banjarmasin mencatat penderita stunting…

Featured-Image
Ilustrasi stunting. Foto-Media Indonesia

bakabar.com, BANJARMASIN – Angka prevalensi stunting di Banjarmasin terbilang tinggi.

Dinas Kesehatan Banjarmasin mencatat penderita stunting di Kota Seribu Sungai kurang lebih 27 persen. Ini terbilang besar dibanding angka penderita secara nasional yang hanya 21 persen.

"Di tahun 2022, kita ingin menurunkan angka stunting sampai 24 persen, saat ini kita 27 persen," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi.

Upaya menurunkan angka stunting ini, menurut Machli, juga harus melibatkan beberapa SKPD terkait seperti Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga Dinas Sosial (Dinsos).

"Persoalan stunting ini tidak hanya Dinkes, tetapi banyak SKPD yang terlibat di dalamnya," ucapnya.

Pada Selasa (5/4), sejumlah SKPD tersebut mengikuti rapat koordinasi untuk menurunkan angka stunting di Banjarmasin.

SKPD tersebut, lanjut Machli, bakal memaparkan sejumlah program kerja terkait stunting. Hasil rapat akan langsung dievaluasi dan diperbaiki.

"Jangan sampai kita angka stunting kita di ranking lima di Kalsel," tuturnya.

Menurutnya, anak gagal tumbuh disebabkan beberapa hal. Pertama, akibat pernikahan dini. Kemudian, dalam proses kehamilan, sebagian orang tua perempuan kekurangan zat besi. Beberapa orang tua juga tidak memberikan ASI kepada anaknya.



Komentar
Banner
Banner