Nasional

Waspada Ancaman Hacker Saat Kampanye Virtual Pilkada 2020

apahabar.com, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, diyakini banyak kandidat melakukan kampanye virtual. Nah, kesempatan ini…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istockphoto

bakabar.com, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, diyakini banyak kandidat melakukan kampanye virtual. Nah, kesempatan ini bisa saja dimanfaatkan peretas (hacker).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengakui kemungkinan kampanye lebih banyak diganti dengan pertemuan-pertemuan digital. Kekuatiran serang hacker pun tak ditampik Arief Budiman.

"Jangankan tahapan pemilu, lah wong kita ini webinar saja, kita ini rakor saja, itu kadang-kadang di tengah aksi kita itu muncul serangan-serangan, gambar-gambar unik dan aneh,” sebutnya.

Arief mengatakan KPU, Bawaslu, dan Kominfo perlu bekerja sama mengawal pilkada di tengah ancaman tersebut. Sebab menurutnya, serangan siber terhadap penyelenggaraan pemilu kian meningkat setiap tahun.

Dia berpendapat serangan siber pada 2004-2014 hanya menyasar situs-situs penyelenggara pemilu. Lalu mulai 2014, serangan siber bertambah banyak dan cenderung menyasar pribadi penyelenggara.

“Kalau sekarang itu sudah nyerang akunnya Arief Budiman di mana ya, email-nya Arief Budiman di mana ya, Whatsapp-nya Arief Budiman nomor berapa ya,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Menkominfo Johnny G. Plate menyambut baik ajakan KPU. Ia berjanji untuk mendukung penyelenggaraan pilkada, terutama di ruang digital.

“Saya menyampaikan kesungguhan Kominfo, dukungan Kominfo beserta seluruh jajaran untuk bersama-sama dengan penyelenggara dan ekosistem Pilkada 2020 untuk memastikan kesuksesannya,” ujar Johnny.

Pilkada Serentak 2020 akan digelar 9 Desember dengan menyerentakkan pilkada di 270 daerah. Tahapan kampanye pilkada kali ini akan berlangsung 71 hari pada 26 September hingga 5 Desember. (CNN)

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner