bakabar.comBANJARBARU – Seruan people power menyeruak pasca Pemilu 2019. Tuduhan bahwa ada kecurangan dari penyelenggara Pemilu 2019 yang tak profesional, digaungkan sebagai landasan aksi people power itu.
Seruan people power ini bertambah ramai di media sosial. Dikhawatirkan, masyarakat yang tak paham penyelesaian sengketa pemilu,
secara konstitusional,terbawa arus dan turut menjadi bagian people power ini.
Sebelumnya, Polda Kalsel merespon cepat seruan people power, atau gerakan rakyat dari salah satu kubu menjelang hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kapolda Irjen Pol Yazid Fanani memastikan polisi akan bertindak tegas manakala gerakan ini terjadi.
Kapolda juga mengimbau, agar masyarakat tidak mengikuti gerakan ini. Menurutnya masyarakat Kalsel secara umum cerdas, dan tidak mudah terpengaruh.
Hal senada juga di sampaikan Tokoh Muda Banjarbaru. Ketua Pergerakan Mahasiswi Islam Indonesia (PMII) Banjarbaru, Syafiq mengungkapkan pihaknya mengapresiasi segala tindakan yang telah dilaksanakan oleh KPU, Bawaslu, Polri dan TNI dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2019 ini.
“Kami mengecam segala tindakan yang akan mengakibatkan perpecahan di masyarakat. Salah satunya adalah people power yang kami anggap adalah suatu tindakaninkonstitusional, bertentangan dengan undang-undang dasar,” terangnya
Dirinya juga mengajak masyarakat khususnya di Kota Banjarbaru, agar tidak terpancing isu-isu yang belum tentu benar.
“Mari kita seleksi, jangan mudah menyebarkan konten-konten yang dapat memecah belah persatuan sesama anak bangsa,” tegasnya.
Baca Juga:Kalsel Waspada 'People Power', Kapolda: Masyarakat Sudah Pintar, Tak Terpengaruh
Baca Juga: Guru Wildan Serukan Warga Banua Tidak Terprovokasi Ajakan People Power
Baca Juga:Buntut Seruan 'People Power', Eggi Sudjana Tersangka
Baca Juga:Sultan Hamengku Buwono X: Harus Ikhlas Terima Hasil Pemilu, Tak Perlu People Power
Penulis: Zepi Al Ayubi
Editor: Syarif