bakabar.com, BALIKPAPAN – Warga RT 5 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan mendadak panik lantaran semburan gas keluar di depan salah satu rumah warga pada Senin (5/7) sekira 09.30 wita.
Kejadian bermula saat pekerja melakukan pengeboran untuk mencari sumber air. Namun saat kedalaman 60 meter bukannya air yang keluar melainkan lumpur yang menyembur tinggi.
“Sudah semingguan sempat dikerjakan. Pas di kedalaman sekitar 60 meter. Awalnya air aja, kalau kandungan gasnya kurang paham. Dari subuh sudah menyembur,” ungkap Sani, warga sekitar.
Adanya kejadian tersebut Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan bersama Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan penanganan di lokasi kejadian. Asep Dedi, HSE PHM mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap kandungan gas di semburan tersebut.
“Jadi saat ini kami melakukan pemeriksaan 4 poin saja termasuk gas nya, oksigennya, CH4 nya kemudian daru H2S kemudian CO nya. Dari semua hasil pemeriksaan itu untuk oksigennya masih batas normal antara 19,5 persen sampai di bawah 23,5 persen itu kategori tidak normal, CO nya juga nol,” kata Asep.
Namun untuk kandungan gas diakui memang ada. Hanya saja saat ini belum begitu besar kandungan gas tersebut. Meski begitu Asep mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tetap siaga, sebab bisa jadi kandungan gas semakin meningkat.
“Yang ada itu adalah H2S nya, H2S ini adalah kandungan gas yang mudah terbakar. Tapi hasil pemeriksaan tadi antara 6 sampai 8 persen. Jadi dia akan mudah terbakar ketika berada di atas 15 persen. Tapi tadi ada kecenderungan meningkat dari 4, 5, 6 sampai 8. Takutnya ketika air dan lumpurnya habis nanti kandungan gasnya yang makin banyak,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Balikpapan, Suseno mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan pengeboran untuk mencari sumber air harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sebab bisa saja kandungan di dalam lokasi pengeboran terdapat gas metan.
“Diimbau kepada masyarakat kalau membuat sumur terutama daerah sepinggan atau ke arah Timur diminta untuk mengurus perizinannya dulu, bagaimana potensi dalam perut bumi ini,” pungkasnya.