bakabar.com, DEPOK - PT KAI Daop 1 memutuskan untuk menutup perlintasan liar kereta di Jalan Rawa Indah, Cipayung, Depok menyusul insiden kecelakaan angkutan kota (angkot) yang tersambar kereta Commuter Line.
Namun penutupan perlintasan kereta menuai protes dari sejumlah warga yang merasa dirugikan dan menuntut agar PT KAI kembali membuka perlintasan.
"Dari kemarin ditutup setelah ada kecelakaan. Sekarang jadi mutar jauh ya ini. Ya agak susah jadinya sekarang," kata salah satu warga, Sri, Rabu (21/6).
Baca Juga: Sopir Angkot Penabrak Kereta di Depok Bisa Kena Pidana
Senada Ketua RW 01, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Depok, Sopian juga mengaku bahwa warganya kompak menolak penutupan lajur perlintasan kereta di Jalan Rawa Indah.
Sebab mobilitas warga terhambat lantaran mesti memutar balik jauh ke arah kediaman mereka.
"Pertimbangannya banyak, apalagi jika terjadi bencana, misalnya kebakaran, nanti mobil damkar kesulitan untuk mengakses, belum lagi jika ada orang sakit atau orang mau melahirkan, itukan sangat mengganggu," kata Sopian.
Maka ia telah mengumpulkan tanda tangan penolakan warga yang dibubuhkan demi melakukan protes terhadap keputusan PT KAI yang menutup lajur perlintasan kereta.
Baca Juga: Pengakuan Sopir Angkot di Depok Saat Disambar KRL: Tak Loncat, Saya Mati!
"Kami yang terdampak RW 01 dan RW 02 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung membuat petisi penandatanganan penolakan penutupan perlintasan di jalur kereta, kira-kira sudah ada 300 orang yang tanda tangan," ujarnya.
Sebelumnya PT KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan penutupan perlintasan tidak resmi di Jalan Rawa Indah, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
Penutupan tersebut menyusul terjadinya kecelakaan antara KRL Commuter line dengan angkot pada Jumat (16/6) kemarin.
Pelaksana Harian Manager Humas Daop 1 Jakarta, Feni Novida Saragih mengatakan, PT KAI Daop 1 Jakarta mengatakan penutupa lajur perlintasan kereta sebagai komitmen mewujudkan keselamatan perjalanan kereta api.
“Daop 1 Jakarta telah melakukan penutupan perlintasan liar di KM 35+4/5 Lintas Depok-Citayam,” ujar Feni.