bakabar.com, JAKARTA - Ihsan (53) warga Bengkulu Selatan selepas salat Subuh ia berangkat mudik mengggunakan sepeda motor bersama anak perempuan dari rumahnya di Kota Jambi.
Ihsan melakukan perjalan mudik menuju kampung halamannya di yang mencapai 550 km atau setara dengan jarak tempuh mencapai 20 jam perjalanan.
Saat beristirahat di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ia sudah menempuh perjalanan sejauh 200 km.
“Tadi kena macet cukup panjang di Pasar Sungai Lilin, baik arah menuju Palembang maupun Jambi pun sama-sama macet,” kata Ihsan, Kamis (20/04).
Baca Juga: Memaknai Ketupat, Sajian Khas Lebaran yang Punya Banyak Filosofi
Ihsan mengungkapkan kemacetan tersebut disebabkan adanya pasar tumpah di kawasan yang dia lalui. Kondisi tersebut sempat membuat kemacetan sepanjang 5 km. Terlebih jalan di kawasan tersebut menyempit dengan adanya jembatan.
Tak hanya itu, jalan Lintas Timur Sumatera juga mulai dipadati pemudik yang ingin menuju ke sejumlah daerah di Sumatera maupun tujuan ke Pulau Jawa.
"Istri dan dua anak berangkat duluan ke Manna naik bus, minggu kemarin. Kalau dengan bus ke Manna itu biasanya 16 jam," ujarnya.
Tak Ada Persiapan Khusus
Ihsan mengakui pilihannya mudik dengan menggunakan sepeda motor tidak ada persiapan khusus. Meski begitu, ia menilai perjalanan yang dilaluinya berjalan lancar. Sebab, jalan yang dilewati menurutnya lebih bagus dari kondisi lima bulan sebelumnya.
Ihsan juga mengungkapkan pilihan mudik menggunakan sepeda motor menurutnya lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum.
Berdasarkan pengalamannya mudik menggunakan sepeda motor, ia hanya mengisi BBM nonsubsidi dua kali dengan biaya Rp140 ribu dapat sampai di kampung halamannya.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Jokowi Bagi-bagi Amplop dan Paket Sembako di Pasar Legi Solo
Dengan perjalanan sejauh itu, Ihsan terkadang beristirahat bila merasa lelah dengan durasi dua hingga tiga jam sekali. Malam ini ia memperkirakan akan beristirahat di Lahat dan paginya melanjutkan perjalanan ke Manna.
Ia berharap bisa selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul bersama keluarga pada Hari Raya Idulfitri 1444 H.
"Semua pengendara agar tidak arogan, khususnya yang menggunakan kendaraan roda empat. Perlu saling menghormati dengan sesama pengguna jalan lainnya," pungkasnya.