bakabar.com, BANJARBARU – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebut baru puluhan dari ratusan pesantren di Kalsel yang bergabung dalam program One Pesantren One Produk (OPOP). Dia berharap ke depan lebih banyak pesantren yang mendaftar.
“Baru ada 34 pesantren yang mengikuti OPOP, kita terus buka kesempatan itu, nanti disosialisasikan agar banyak yang bergabung di program ini,” katanya seusai melaunching OPOP di Lapangan Murjani Banjarbaru, Kalsel, Kamis (11/8).
Kiai Ma’ruf menyebut ada sekira 286 pesantren terdaftar di Kemenag Kalsel. Untuk itu, besar potensi untuk produk lokal hasil pesantren dapat menasional bahkan menginternasional jika lebih banyak lagi pesantren yang mengikuti program ini.
“Itu yang terdaftar di Kemenag, padahal sebenarnya lebih banyak lagi, diharapkan akan banyak nanti yang mendaftar di Kemenag dan mengikuti program ini,” harapnya.
Tujuan dari melaunching OPOP tidak lain agar pesantren di Kalsel dapat berdaya ekonomi dan dapat mengikuti jejak pesantren di Jawa Timur.
“Potensi pesantren besar, kita berkiblat ke Jawa Timur di mana ternyata pesantren itu mampu mendukung ekonomi hingga bisa ekspor,” ungkap Kiai Ma’ruf.
Karenanya, pesantren yang mengikuti program ini akan diberikan pembinaan dan pelatihan, seperti bimbingan teknis digitalisasi dan lain sebagainya. Intinya untuk dapat memanage pesantren menghasilkan produk bermutu.
“Karena juga kita melihat antara kemitraan di pesantren, produk hasil santri itu hampir sama jadi akan kita kolaborasikan,” jelasnya.
Adapun produk buatan pesantren di Kalsel
seperti pakaian, olahan makanan, minuman, pengembangan peternakan dan pupuk.