bakabar.com, JAKARTA - Wali murid dan organisasi masyarakat kompak menghadang Satpol PP yang hendak mengeksekusi bangunan SDN Pondok Cina 1.
Kekompakannya terlihat jelas dengan aksi sejumlah massa yang bertahan menutup akses masuk untuk puluhan personel Satpol PP itu. Mereka menutup gerbang sekolah dengan membuat blokade di depan pintu masuk.
Diketahui, Sebanyak 91 personel Satpol PP Kota Depok ikut andil dalam rangka penggusuran SDN Pondok Cina 1, Minggu (11/12).
Baca Juga: Puluhan Satpol PP Turun Tangan Eksekusi SDN Pondok Cina 1
Puluhan personel Satpol PP itu mendatangi lokasi sesuai dengan arahan dari Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Sebagai informasi, puluhan Satpol PP itu diarahkan untuk mengamankan aset SDN Pondok Cina 1 yang hendak direlokasi. Akibatnya, ketegangan terjadi antara petugas Satpol PP dengan wali murid SDN Pocin 1. Mereka mulai beradu argumentasi dan melakukan negoisasi.
Hingga saat ini, negosiasi antara kedua belah pihak masih berlangsung. Sedangkan para orang tua siswa telah bertahan di lingkungan sekolah sejak Sabtu malam.
Baca Juga: Cerita Wali Murid SDN Pocin 1 Nekat Bertahan di Detik-Detik Penggusuran
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Depok berencana untuk melakukan alihfungsi sekolah menjadi Masjid Agung Kota Depok.
Terakhir, Pemkot Depok masih memberikan izin untuk kegiatan belajar mengajar murid SDN Pondok Cina 1. Setelah itu, murid SDN Pondok Cina 1 sudah harus mengosongkan sekolah tersebut pada 12 Desember 2022.
Izin sementara itu diberikan karena pada 5-9 Desember 2022, para siswa akan menghadapi ujian akhir semester. Nantinya, bangunan SDN Pondok Cina 1 akan dilebur dengan SDN Pondok Cina 3 dan 5.