Berkaca pengalaman pada 2015-2016 yang menyebabkan karhutla di Indonesia mencapai 2,6 juta hektare. Terjadi bencana asap hingga ke Malaysia dan Indonesia mengalami kerugian ekonomi hingga Rp221 triliun.
“Meskipun tidak semua wilayah bakal terjadi kekeringan, bisa saja ada yang banjir atau bencana lainnya, karena tidak semua wilayah memiliki dampak yang sama,” katanya.
Perlu Perencanaan Anggaran
Karena itu, Walhi mengingatkan Pemerintah Aceh harus memiliki perencanaan anggaran dan fasilitas untuk masyarakat yang mengungsi jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Aceh.
Karena perencanaan mitigasi kebencanaan yang baik itu adalah sigap dan cepat. Terutama persoalan pendanaan yang mudah diakses ketika bencana datang.
Baca Juga: Ketersediaan Pangan, Mendag: Harus Terjamin Hadapi Puncak El Nino
“Selama ini yang jadi masalah pada kesediaan dana, pemerintah sering panik dengan pendanaan, karena tidak dipersiapkan secara matang sebelumnya, maka ini perlu segera dipersiapkan dan ada alokasi dana khusus untuk menghadapi setiap bencana,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap Pemerintah Aceh maupun kabupaten/kota segera melakukan pendataan wilayah yang berpotensi terdampak dari fenomena El Nino atau bencana alam lainnya.
Sehingga lebih mudah melakukan penanganan maupun perencanaan, baik upaya mitigasi maupun evakuasi saat bencana datang.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Jokowi Perintahkan Mentan Amankan Stok Pangan
Kemudian, pemerintah juga harus mempersiapkan peralatan yang cukup dan personel yang terlatih untuk mengatasi berbagai bencana yang sewaktu-waktu terjadi di Aceh dampak dari berbagai bencana alam yang terjadi di Aceh.
“Peralatan kebencanaan dan personel harus dipersiapkan dengan matang dan harus standby selama 24 jam, tidak boleh lengah,” pungkasnya.