bakabar.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan akan mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Pencopotan direksi BUMN tersebut bukan pertama kalinya dilakukan Erick.
Isu pencopotan Dirut PT Pertamina yang dijabat Nicke Widyawati muncul akibat insiden kebakaran pada Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara. Wacana tersebut sempat disinggung Ercik saat tengah menjenguk korban kebakaran di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
“Saya sudah pernah mencopot direksi Pertamina. Kalau harus saya copot lagi, ya akan saya copot kembali,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (3/4).
Baca Juga: Profil Nicke Widyawati, Dirut yang Terancam Dicopot Erick Thohir
Sebelumnya pada 2020, Erick memang pernah merombak jajaran direksi Pertamina. Ada enam direktur yang dicopot saat itu, yakni yakni Direktur Hulu Dharmawan, H. Samsu; Direktur Pengolahan, Budi Santoso Syarif; dan Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra.
Kemudian, Direktur Pemasaran Ritel, Mas’ud Khamid; Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ignatius Tallulembang; serta Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Heru Setiawan.
Selain PT Pertamina, Erick selama menjabat sebagai menteri, telah beberapa kali mencopot pejabat pada beberapa BUMN. Pada Tahun 2020, Erick memutuskan untuk mencopot jabatan Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto sebagai Direktur Asabri.
Baca Juga: Erick Thohir Ancam Copot Direksi Pertamina, Harus Evaluasi HSSE Korporasi
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) BUMN Nomor: SK-36/MBU/01/2020 tanggal 30 Januari 2020. Pencopotan kedua Direktur tersebut disebabkan karena pengelolaan aset perusahaan dinilai berantakan.
Asabri mengalami penurunan aset besar setelah perusahaan memutuskan untuk menanamkan modalnya ke grup usaha milik Benny Tjokrosaputro alias Benny Tjokro dan Heru Hidayat.
Kemudian pada 2021, Erick juga mencopot jabatan Direktur Utama (Dirut) pada PT Perikanan Nusantara (Perinus). Pencopotan dilakukan pada posisi Dirut yang dijabat oleh Farida Mokodompit. Alasan pencopotan tersebut diketahui karena adanya perampingan struktur organisasi perusahaan.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Pertamina, MIND ID dan PLN Bentuk Tim Risiko Bisnis
Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Nusantara Nomor Sk-138/MBU/04/2021 tertanggal 29 April 2021.
Masih dalam tahun yang sama, Erick kembali merombak susunan direksi di Holding BUMN Pertambangan, Mining Industri Indonesia (MIND ID). Dia mencopot Orias Petrus Moedak dari jabatannya sebagai direktur utama dan Ogi Prastomiyono dari jabatan Direktur Layanan Strategis.
Kemudian Normansyah Duliar dari jabatan Direktur Transformasi dan Pengembangan Usaha, serta Sophia Isabella Wattimena dari jabatan Direktur Pelaksana. Pencopotan dilakukan karena Erick ingin melakukan Transformasi industri tambang pada perusahaan tersebut.
Berikutnya Erick Thohir mencopot Zulkifli Zaini dari jabatannya sebagai Dirut PT PLN pada Desember 2021. Pencopotan tersebut dilakukan karena Zulkifli dinilai telah menyelesaikan tugasnya untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Baca Juga: Jokowi ke Depo Pertamina Plumpang, Belasan Warga Masih Hilang
Selama masa jabatan Zulkifli PT PLN telah membukukan pendapatan sebesar Rp345,4 triliun dan laba bersih Rp5,99 triliun pada 2020. Laba PLN diketahui mengalami kenaikan sebesar 39,3 persen dari 2019 dan telah menurunkan jumlah rasio utang perusahaan menjadi Rp452,4 triliun.
Pada 2022, Erick memberhentikan dengan hormat Elfien Goentoro dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia pada Januari 2022. Keputusan itu tertuang melalui Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia Nomor: SK-34/MBU/01/2022.
Dalam SK tersebut, Erick juga memberhentikan Gita Amperiawan sebagai Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, lalu mengangkatnya sebagai Direktur Utama.
Terakhir pada tahun 2023, Erick mencopot Arief Pramuhanto dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Indofarma. Erick kemudian menunjuk Agus Heru Darjono untuk mengisi jabatan tersebut. Perombakan di BUMN bidang farmasi tersebut dilakukan melalui RUPS yang digelar pada 30 Januari 2023.