Kereta Api Kalsel

Wacana Pembangunan Kereta Api dan Skylift di Kalsel

Ada perbedaan rencana pembangunan rel kereta api dengan skylift atau kereta gantung di Kalimantan Selatan.

Featured-Image
Ilustrasi kereta api. Foto: Detik

bakabar.com, BANJARBARU - Ada perbedaan rencana pembangunan rel kereta api dengan skylift atau kereta gantung di Kalimantan Selatan.

Menurut Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, Banua sebagai gerbang IKN Nusantara memang sudah sepantasnya memiliki kereta api.

Namun kata dia, rencana pembangunan ini masih terkendala pada kebijakan nasional dan diproyeksikan pada 2030 nanti.

Adapun rencana rutenya, Palangkaraya, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanjung hingga nantinya tembus ke IKN.

"Pemprov Kalsel tidak ada menunda perencanaan moda kereta api ini," ujar Ariadi, Rabu (10/5).

"Tinggal komitmen dari pusat saja, mau atau tidak membangun mitra IKN. karena posisi kita bukan penyangga lagi tapi sudah mitra," imbuhnya.

Wacana pembangunan kereta api ini berbeda dengan rencana pembangunan kereta gantung.

Di mana kereta gantung ini memang tawaran langsung dan dibiayai oleh investor. Ariadi menyebut, perkembangan terakhir, investor masih menganalisis kelayakan finansial, ekonomi dan sosial.

"Pemprov Kalsel posisinya menunggu saja. Silakan pihak swasta yang membangun kereta gantung," katanya.

"Kami hanya memanfaatkan efek ekonomi dari rencana kereta gantung tersebut," tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fitri Hernadi menyampaikan, di tahun ini pihaknya melakukan fisibilitasi kereta gantung ini.

Kemudian, pihaknya juga tengah melakukan penghitungan berapa investasi yang harus masuk nantinya jika kereta gantung dibangun.

"Lalu berapa banyak yang bisa kami tawarkan ke investor," tuturnya.

Untuk investor, Pemprov Kalsel mempunyai beberapa piluhan. Yakni Dubai (UsCovery), Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, serta menawarkan ke Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.

"Tapi sementera, kami berharap dari Dubai dulu. Karena memang mereka bersatu dengan yang punya teknologi," katanya.

"Namun masih banyak variabel yang mereka tuntut agar mereka mau berinvestasi," imbuhnya.

Lantas persiapan apa saja sudah dilakukan? Fitri menuturkan, saat ini Feasibility Study (FS) sudah mulai.

Editor


Komentar
Banner
Banner