bakabar.com, JAKARTA – Konversi Vespa klasik menjadi elektrik ternyata bisa diwujudkan. Bengkel Elders Garage bahkan bisa melakukannya hanya dalam waktu dua sampai tiga jam.
Bengkel yang menjadi salah satu tenant di gelaran Vespa World Days (VWD) Bali 2020/22 ini mampu mengerjakan satu Vespa setiap hari selama gelaran acara tersebut, kecuali hari Minggu (12/6).
“Daftar dulu, motor sudah di sini. Tiap hari satu unit dengan pengerjaan selama dua jam,” kata Geri Centura, Elders Elettrico Sales Manager Bali di Vespa Village, dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (11/6).
Elders Elettrico merupakan divisi yang khusus mengurus pengerjaan motor listrik di bengkel ini. Geri menjelaskan waktu pengerjaan yang cepat dapat dilakukan karena sistem konversi mesin menggunakan konsep plug and play.
“Ini plug-and-play aja. Bisa, karena ini kita dapat swing arm, dapat motor-nya, cakram set, controller, sama baterai. Dan kita tidak mengubah apapun di frame,” tuturnya.
Geri juga mengatakan konversi ini dapat dilakukan untuk semua model, tetapi hal yang harus diperhatikan adalah rumah arm-nya. Rumah arm harus dipastikan belum berubah.
“Ini untuk segala model, jadi benar-benar plug and play selama rumah arm-nya belum berubah, dicoak-coak,” terangnya.
Ada dua jenis mesin yang disediakan Elders Garage pada konversi mesin ini, yaitu speedster dan Duro. Model Duro dapat melaju hingga kecepatan 55 kilomter per jam, sedangkan mesin Speedster dapat melaju hingga kecepatan 80 kilometer per jam.
Charging time atau waktu pengisian daya untuk model Duro adalah sekitar empat jam. Sementara untuk Speedster membutuhkan waktu sedikit lebih lama, yakni lima jam.
Untuk jarak tempuh, model Duro dapat menempuh hingga 45 kilometer dalam sekali pengisian daya, dan model Speedster dapat menempuh sekitar 60 hingga 75 kilometer per jam.
Lebih lanjut, Geri menceritakan bagaimana dirinya mencoba membandingkan Vespa listriknya dengan Vespa klasik mesin biasa, yang berbahan bakar bensin.
Menurut Geri, Vespalistrik punya keunggulan dalam hal irit bahan bakar. Vespakonvensional, kata Geri bisa menghabiskan bahan bakar hingga 11 liter atau Rp120 ribu.
Sementara, Vespalistrik hanya menghabiskan sembilan baterai.
Selain energi yang dihabiskan lebih irit, Geri juga meyebutvespa hasil konversi ini memiliki akselerasi yang lebih baik dibandingkan dengan mesin konvensional berkat mesin listriknya.
Konversi Vespa klasik menjadi Vespa listrik ini dikenakan biaya Rp25,8 juta untuk model Speedster dan Rp18,5 juta untuk model Duro.
Untuk biaya pemasangan, bengkel ini biasanya mengenakan harga Rp1,5 juta. Namun khusus acara VWD Bali 2020/22 mereka memberikan gratis.
Spesifikasi
Model Speedster sendiri dibekali baterai Lithium-ion 21700 72v 24 Ah. Sementara Duro menggunakan baterai Lithium-ion 21700 60v 19Ah. Geri menyebut baterai Lithium ini disebut masih harus impor dari China.
Sementara untuk mesinnya, Speedster menggunakan motor Elettrico V2.0KW Disc Brake. Sedangkan Duro menggunakan mesin Elettrico V1.12 1,2 Kw Disc Brake.
Untuk pengontrol mesin, model Speedster sudah menggunakan modul bluetooth. Pengguna hanya perlu menekan tombol buka kunci lalu menekan tombol starter dua kali untuk menyalakan mesin. Sementara model Duro belum mendukung modul bluetooth.
Pertama di Luar Eropa
Di sisi lain, VWD2022 di Bali merupakan yang pertama digelar di luar Eropa. Biasanya, VWDselalu digelar di Benua Biru.
Rangkaian acara Vespa World Days sendiri telah dimulai sejak Kamis (9/6) dengan berbagai kegiatan, mulai dari riding bersama, sejumlah kontes, hingga panggung hiburan.
Menurut Ketua Pelaksana VWD Bali 2020/22 Danny Hardjuna, peserta teregistrasi yang datang ke acara VWD Bali berjumlah 8.600 orang dan berasal dari 15 negara.
Negara-negara yang terdaftar adalah Amerika, Australia, Austria, Jerman, Italia, Jepang, Malaysia, Filipina, Inggris, Spanyol, Yordania, Vietnam, Prancis, Finlandia, Macedonia, dan Meksiko.