Terbebani Ancaman
Husein mengaku disidang selama enam jam oleh belasan orang. Dia juga diancam dipecat jika tak menurunkan laporan yang dibuatnya.
"Saya di kantor disidang, disuruh menurunkan laporan, diancam dipecat," tuturnya.
"Katanya kalau laporan ini tidak diturunkan bisa dipecat karena bisa dianggap merusak nama baik instansi," lanjut dia.
Husein yang saat itu masih berusia 24 tahun pun tetap tak bersedia menurunkan laporannya. Dia malah meminta surat pemecatan hari ini juga. Namun, pihak yang menekannya tak bisa memberikan surat itu.
Selain mengancam, Husein menyebut rekan guru di satu sekolahnya juga turut diganggu. Hal itu membuatnya tak nyaman.
"Saya merasa dirugikan. Kalau saya yang diancam tidak masalah, tapi kalau mengancam orang lain itu berat bagi saya," ujarnya.
Pekan depannya, Husein kembali dipanggil. Dia tetap diancam dan didesak untuk menurunkan laporan.
Di saat bersamaan ada guru lain yang bermasalah karena mencuri uang kas sekolah. Namun, Husein merasa tindak lanjut yang diterima oleh guru tersebut jauh berbeda dengan dirinya.
"Kok, proses persidangannya tidak seperti saya? Saya disidang seakan-akan saya koruptor, pembunuh," ucap dia.
"Kenapa yang jelas-jelas mengambil uang kas tidak disidang seperti saya," imbuhnya.
Menurut Husein, ancaman berikutnya semakin berlebihan. Jika tak menurunkan laporan, maka semua guru di Kabupaten Pengandaran disebut tak akan dapat SK.
"Saya pun jadi beban. Akhirnya terpaksa mencabut laporan," ucapnya.
Maret 2022, dia pergi ke Bandung. Setahun berlalu, surat pemecatannya tak kunjung diterima. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengundurkan diri.
"Saya memutuskan mengundurkan diri. Berat, orang tua juga berat. Ibu saya menangis. Ayah saya juga bingung harus ngomong apa. Semoga ada rezeki lain," tuturnya.
Husein pun meminta Pemkab menindaklanjuti kasus tersebut. Menurutnya, pihak-pihak yang mengambil pungli harus ditindak tegas.
"Saya memohon untuk Pemerintah Pangandaran, sudahlah orang-orang seperti itu tidak usah dipekerjakan lagi. Sudah 2023 ini teh," ucapnya.
Bagaimana respons Bupati Pangandaran?