Nampak Seperti Awan Bercahaya
Meski sangat memukau, tapi tidak dapat dipungkiri gambar yang diklaim Saranjana itu terlihat mirip dengan sekumpulan awan yang berada di lapisan atmosfer.
Sebagai informasi, berdasarkan tingkatannya awan dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu tingkatan awan tinggi, awan menengah, awan rendah dan awan dengan perkembangan vertikal.
Berikut keluarga dari jenis-jenis awan tersebut:
Keluarga Awan Tinggi: Awan Cirrus, Awan Cirrocumulus, Awan Cirrostratus
Keluarga Awan Sedang: Awan Alto cumulus, Awan Alto stratus
Keluarga Awan Rendah: Awan Strato cumulus, Awan Stratus, Awan Nimbostratus
Keluarga Awan Perkembangan Vertikal: Awan Cumulus, Awan Cumola Nimbus
Baca Juga: Gratis Masuk Ancol Khusus 3 Februari, Begini Caranya
Proses Terjadinya Bentuk-Bentuk Awan
Awan yang sering kita lihat setiap hari jika diperhatikan, bentuknya tidak selalu sama, pasti akan berubah-ubah menyesuaikan kondisi atmosfer.
Menilik lebih lanjut, proses terjadinya berbagai bentuk-bentuk awan ini dikarenakan titik air yang bertemu dengan udara yang panas, kemudian titik tersebut akan menguap dan beberapa awan akan menghilang membentuk awan lain.
Kejadian ini pada umumnya menjadi acuan, mengapa awan akan selalu berubah-ubah bentuknya.
Sedangkan air yang terdapat di awan perlahan juga akan menguap dan mencair. Namun, beberapa dari awan ini tidak masuk dalam kategori awan pembawa hujan.
Baca Juga: Jelang Hari Kasih Sayang, Simak Daftar Lengkap Harga iPhone Terbaru
Ciri-ciri dan Komposisi
Setiap awan selalu memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Dan berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari awan cumulus:
- Bentuknya menyerupai kubah atau menara
- Termasuk golongan awan pembawa hujan
- Warna dasarnya putih, namun apabila sebagian terkena sinar matahari maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu
- Terbentuk karena proses konveksi dan juga disebabkan oleh ketidakstabilan di lapisan atmosfer
- Memiliki lebar sekitar 1 km
- Puncaknya sangat tinggi
Komposisi dari awan cumulus ini terdiri atas tetes-tetes air, sedangkan kristal-kristal es atau kristal saljunya biasanya tertutup pada bagian awal yang suhunya dibawah 0 derajat Celcius.
Nah setelah mendengar penjelasan diatas, bagaimana menurutmu. Apakah cahaya tersebut merupakan kumpulan Awan atau Kota Saranjana?.