bakabar.com, JAKARTA - Sebuah drone secara tidak sengaja menangkap fenomena misterius yang nampak seperti awan bersinar. Namun, ada juga yang berpendapat cahaya tersebut merupakan kota gaib Saranjana.
Layaknya sebuah negeri yang ada di cerita pada dongeng fantasi, kota gaib Saranjana selalu diliputi oleh misteri.
Kota yang konon berada di Kalimantan Selatan itu diyakini dihuni oleh perabadan yang sudah jauh lebih maju dibanding teknologi yang kita miliki saat ini.
Penduduknya diyakini memiliki perawakan yang cantik dan juga gagah, serta kendaraan supercars yang dengan anggunnya berkeliaran di jalanan kota tersebut.
Baca Juga: Mengulik Fakta Kota Gaib Saranjana di Mata Ahli Fotografi
Meski terdengar seperti kisah yang seperti mitos, tak sedikit masyarakat yang mempercayai Kota Saranjana itu benar adanya.
Tak hanya itu, nama Saranjana juga pernah dicatat oleh Salomon Muller, seorang naturalis berkebangsaan Jerman dalam peta 'Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo' atau peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo.
Tertulis di peta tahun 1845 ini, sebuah wilayah yang diberi nama 'Tandjoeng (hoek) Serandjana'.
Baca Juga: Harga Samsung Galaxy A14 5G di Indonesia Beda Tipis dengan AS, Kok Bisa?
Lebih lanjut, Serandjana disebut terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan dan Poeloe Kidjang.
Kepopuleran Kota Saranjana membuat banyak content creator di media sosial memburu kota misterius tersebut.
Di TikTok misalnya, setiap video terkait Saranjana biasanya mendapatkan views hingga jutaan kali.
Meski banyak yang menganggap bahwa foto penampakan Kota Saranjana merupakan sebuah editan, terdapat orang lokal dan yang mengaku pernah berkunjung ke wilayah tersebut dan merasa yakin bahwa Kota Saranjana adalah nyata adanya.
Bila cerita tersebut benar adanya, bisa disimpulkan bahwa Kota Saranjana bukan lagi kota gaib, melainkan kota impian.
Meski sangat memukau, gambar yang diklaim Saranjana itu terlihat mirip dengan sekumpulan awan....
Nampak Seperti Awan Bercahaya
Meski sangat memukau, tapi tidak dapat dipungkiri gambar yang diklaim Saranjana itu terlihat mirip dengan sekumpulan awan yang berada di lapisan atmosfer.
Sebagai informasi, berdasarkan tingkatannya awan dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu tingkatan awan tinggi, awan menengah, awan rendah dan awan dengan perkembangan vertikal.
Berikut keluarga dari jenis-jenis awan tersebut:
Keluarga Awan Tinggi: Awan Cirrus, Awan Cirrocumulus, Awan Cirrostratus
Keluarga Awan Sedang: Awan Alto cumulus, Awan Alto stratus
Keluarga Awan Rendah: Awan Strato cumulus, Awan Stratus, Awan Nimbostratus
Keluarga Awan Perkembangan Vertikal: Awan Cumulus, Awan Cumola Nimbus
Baca Juga: Gratis Masuk Ancol Khusus 3 Februari, Begini Caranya
Proses Terjadinya Bentuk-Bentuk Awan
Awan yang sering kita lihat setiap hari jika diperhatikan, bentuknya tidak selalu sama, pasti akan berubah-ubah menyesuaikan kondisi atmosfer.
Menilik lebih lanjut, proses terjadinya berbagai bentuk-bentuk awan ini dikarenakan titik air yang bertemu dengan udara yang panas, kemudian titik tersebut akan menguap dan beberapa awan akan menghilang membentuk awan lain.
Kejadian ini pada umumnya menjadi acuan, mengapa awan akan selalu berubah-ubah bentuknya.
Sedangkan air yang terdapat di awan perlahan juga akan menguap dan mencair. Namun, beberapa dari awan ini tidak masuk dalam kategori awan pembawa hujan.
Baca Juga: Jelang Hari Kasih Sayang, Simak Daftar Lengkap Harga iPhone Terbaru
Ciri-ciri dan Komposisi
Setiap awan selalu memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Dan berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari awan cumulus:
- Bentuknya menyerupai kubah atau menara
- Termasuk golongan awan pembawa hujan
- Warna dasarnya putih, namun apabila sebagian terkena sinar matahari maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu
- Terbentuk karena proses konveksi dan juga disebabkan oleh ketidakstabilan di lapisan atmosfer
- Memiliki lebar sekitar 1 km
- Puncaknya sangat tinggi
Komposisi dari awan cumulus ini terdiri atas tetes-tetes air, sedangkan kristal-kristal es atau kristal saljunya biasanya tertutup pada bagian awal yang suhunya dibawah 0 derajat Celcius.
Nah setelah mendengar penjelasan diatas, bagaimana menurutmu. Apakah cahaya tersebut merupakan kumpulan Awan atau Kota Saranjana?.